Polres Banjar Sidak 8 Pasar Tindak Lanjuti Isu Beras Oplosan

Polres Banjar Sidak 8 Pasar Tindak Lanjuti Isu Beras Oplosan

Khairun Nisa - detikKalimantan
Rabu, 16 Jul 2025 18:28 WIB
Polres Banjar sidak pasar tindak lanjuti isu beras oplosan.
Polres Banjar sidak pasar tindak lanjuti isu beras oplosan. Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan
Banjar -

Beras oplosan diduga beredar di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Polisi pun bergerak cepat untuk memastikan isu tersebut.

Melalui Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polres Banjar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa pasar dan pedagang mengenai dugaan praktik beras oplosan. Sudah ada delapan titik pasar yang disidak kepolisian. Hasilnya, pihaknya menduga beras oplosan yang ditemukan sejauh ini bukan dalam kemasan pabrikan.

"Melainkan dalam bentuk eceran yang sudah dikemas ulang secara manual dan dicampur dengan beras jenis lain," tegas Kanit Tipidter Polres Banjar Ipda M Rizky, Rabu (16/7/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengecekan dilakukan secara ketat, mulai dari berbagai jenis beras premium, standar, medium, hingga kualitas paling rendah. Tujuannya, guna memastikan beras yang beredar di Kabupaten Banjar aman dari oplosan yang tengah ramai terjadi.

"Sementara kami telah melaksanakan pengecekan di sejumlah lokasi pasar, khususnya di sekitar Pasar TPS Martapura," kata Rizky.

Pengecekan pun tak hanya dilakukan di pasar, namun juga terhadap stok gabah dan beras di beberapa penggilingan untuk melihat selisih harga dari petani ke pelaku usaha.

"Namun, terkait kualitas dan kandungan beras, kami belum bisa menyimpulkan tanpa hasil uji laboratorium. Uji lab penting untuk memastikan apakah benar terjadi praktik oplosan," ujarnya.

Selain pengecekan kualitas beras, pihaknya juga melakukan pengecekan harga jual beras yang ada di pasaran. Jika ada yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET), maka polisi akan mengambil langkah tegas.

"Kalau ada harga yang melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, langsung kami telusuri asal-usul berasnya, apakah itu dari penggilingan, petani, atau distributor," tuturnya.

Tak menutup kemungkinan jika ada pedagang yang menjual beras dengan harga tinggi akan dikenakan sanksi tegas.

"Kalau imbauan tidak diindahkan, kami akan ambil langkah hukum. Pengecekan akan terus kami lakukan di lokasi-lokasi lainnya," beber Rizky.




(des/des)
Hide Ads