Belasan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) masih dinyatakan hilang. Tim SAR memperpanjang pencarian hingga tujuh hari ke depan serta memperluas area pencarian.
Dilansir detikNews, Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyatno mengatakan pencarian selama dua hari terakhir belum membuahkan hasil.
"Memang dua hari ini kan kegiatan evakuasi, penemuan korban kan memang tidak ada, sehingga kita perlu mempertimbangkan dan situasi operasi SAR atas arahan pimpinan tetap dilakukan sampai tujuh hari ke depan," katanya saat dihubungi, Selasa (15/7/2025).
Selain memperpanjang waktu, radius pencarian pun turut diperluas. Sebanyak 150 personel SAR diterjunkan untuk mencari kurang lebih 17 korban yang belum ditemukan.
"Sudah dari hari kedua kita memperluas (pencarian) dari cuma 3 mil, 5 mil, 10 mil, 15, 20, 25 (mil), malah ada yang sampai diketemukan ke Alas Purwo juga, taman nasional," jelasnya.
Berdasarkan manifes, KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut 53 penumpang, 12 anak buah kapal (ABK) atau kru, serta 22 unit kendaraan saat kejadian. Hingga Sabtu (12/7) malam, tercatat sudah ada 30 korban selamat dan 18 korban ditemukan meninggal. Tersisa 17 orang lagi yang belum diketahui keberadaannya, termasuk nakhoda kapal.
Sementara itu, bangkai kapal telah ditemukan dan kini berada di kedalaman 40-50 meter. Kondisi kapal dalam keadaan terbalik, tetapi masih utuh.
"Masih utuh, gambaran yang kita dapat masih utuh, dan selama kita nyari juga nggak ada tumpahan minyak, bocor, nggak ada, selama saya 13 hari di sini,"
Ribut menambahkan bahwa bangkai kapal tersebut akan diangkat untuk keperluan investigasi lebih lanjut.
"Ini juga nanti ada kegiatan untuk kepentingan investigasi pasti ada kepentingan salvage juga. Nah di sinilah bergabung fase-fasenya, fase investigasi dengan fase pengangkatan bangkai kapal itu bisa bergabung, salvage namanya dengan investigasi," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di detikNews.
(des/des)