Dalam beberapa hari terakhir, Bandara Soekarno-Hatta mengalami gangguan serius akibat aktivitas layangan yang mengakibatkan banyak penerbangan mengalami keterlambatan secara massal. Dikutip detikTravel dari informasi maskapai yang diterima oleh detikcom, layang-layang terlihat beterbangan di sekitar landasan pacu 06, yang berada tepat di depan Terminal 2 Bandara Soetta.
Layang-layang tersebut diketahui terbang di ketinggian sekitar 100 hingga 500 meter, tepat di area pendekatan pendaratan pesawat. Keberadaan benda-benda ini tentu saja membahayakan keselamatan penerbangan. Akibatnya, sejumlah pesawat terpaksa melakukan holding di udara, bahkan ada yang harus dialihkan ke bandara lain.
Dari pantauan situs FlightRadar24, beberapa penerbangan yang terdampak antara lain Transnusa TNU5533 rute Yogyakarta-Jakarta yang harus melakukan go-around atau penundaan pendaratan. Hal serupa juga terjadi pada Lion Air JT797 dari Ujung Pandang, serta Batik Air ID 6205 dan ID 7150. Maskapai Super Air Jet juga mengalami dampak, termasuk penerbangan IU623 dari Banjarmasin dan IU681 dari Pontianak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain keterlambatan, sejumlah pesawat bahkan harus mendarat di bandara lain. Misalnya, Batik Air ID6401 rute Surabaya-Jakarta dialihkan ke Semarang, dan ID6657 dari Lombok mendarat di Yogyakarta. Super Air Jet IU897 dari Medan dialihkan ke Bandara Raden Inten, sementara IU681 dari Silangit, Tapanuli Utara, diarahkan ke Palembang.
Akibat gangguan ini, Bandara Soekarno-Hatta menempati peringkat keenam dunia dalam hal jumlah gangguan penerbangan, dengan sekitar 204 penerbangan yang mengalami penundaan.
PT Angkasa Pura Indonesia melalui akun X @angkasapura172 sebelumnya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Angkasa Pura menegaskan bahwa insiden itu berkaitan langsung dengan faktor keselamatan penerbangan yang harus diutamakan.
"PT Angkasa Pura Indonesia mengucapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami. Terkait kejadian adanya layang-layang di sekitar area Bandara Soekarno-Hatta yang berdampak pada keterlambatan penerbangan," tulis mereka.
Angkasa Pura juga mengimbau masyarakat agar tidak menerbangkan layangan, drone, atau benda terbang lainnya di sekitar kawasan bandara karena berisiko tinggi terhadap operasional penerbangan. Keberadaan benda-benda tersebut dapat membahayakan pesawat yang hendak mendarat atau lepas landas.
Angkasa Pura memastikan bahwa langkah-langkah pengamanan terus dilakukan bersama pihak berwenang agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
(aau/aau)