Ambisi Elon Musk Dirikan Partai Baru di Mata Para Pakar Politik

Internasional

Ambisi Elon Musk Dirikan Partai Baru di Mata Para Pakar Politik

Fino Yurio Kristo - detikKalimantan
Kamis, 03 Jul 2025 13:32 WIB
Tesla CEO Elon Musk attends the Saudi-U.S. Investment Forum, in Riyadh, Saudi Arabia, May 13, 2025. REUTERS/Hamad I Mohammed
Elon Musk. Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed
Balikpapan -

Elon Musk berencana mendirikan partai baru menyusul kekecewaannya terhadap Donald Trump. Partai tersebut akan diberi nama 'America Party' atau Partai Amerika, diharapkan menjadi alternatif bagi warga AS di samping Republik dan Demokrat.

Rencana itu disampaikan Musk lewat cuitannya di X. Dikutip dari detikInet, 'America Party' akan didirikan jika rancangan undang-undang 'Big Beautiful Bill' yang dijagokan Trump menjadi hukum.

"Jika RUU pengeluaran ini lolos, Partai Amerika akan didirikan keesokan harinya. ... Negara kita membutuhkan alternatif dari partai tunggal Demokrat-Republik agar rakyat benar-benar memiliki SUARA," tulis Musk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ambisi Elon Musk ini mendapat berbagai komentar dari pakar politik. Salah satunya Alan Abramowitz. Profesor Ilmu Politik Universitas Emory ini menyebut gerakan ketiga yang hendak dilakukan Elon Musk tidak 'sesederhana' membuat partai baru.

"Gerakan pihak ketiga di AS umumnya muncul dari serangkaian keluhan mendalam. Bukan hanya orang kaya yang memutuskan ingin memulai partai ketiga," katanya.

Abramowitz menjelaskan partai politik Amerika diatur undang-undang dan peraturan. Tidak hanya dari Komisi Pemilihan Umum Federal, tapi juga negara bagian, termasuk tentang partai mana yang dapat muncul dalam surat suara.

"Sistem ini semacam diatur untuk hampir membuat mustahil bagi pihak ketiga untuk berhasil," imbuhnya.

Selain itu, Partai Demokrat dan Partai Republik punya pengikut loyal. Abramowitz menjelaskan, meskipun tingkat persetujuan bervariasi, loyalitas partai tetap kuat. Terutama di kalangan Republik yang telah bersatu di sekitar Trump.

Demokrat juga tidak mungkin mencalonkan diri di bawah Partai Amerika. Menurut Abramowitz, Demokrat membenci Musk. Sementara itu, Partai Republik dengan jelas menunjukkan mereka jauh lebih terikat pada Donald Trump daripada Musk.

Belum lagi soal pendanaan. Undang-Undang tahun 2022 menetapkan batasan ketat sumbangan untuk partai politik, yakni di bawah USD 450.000 yang dibagi untuk berbagai tujuan partai.

Elon Musk tidak akan bisa mengeluarkan uang sendiri. Pengacara dan pengamat Lee Goodman mengatakan, Musk tetap akan butuh ribuan donatur untuk membantunya mendanai partai.

"Seorang individu yang sangat kaya tak dapat memanfaatkan partai politik nasional yang baru seperti halnya memulai bisnis, karena batasan kontribusi federal," kata Goodman.

Artikel ini telah tayang di detikInet.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads