Tahun baru Islam merupakan momen yang tepat untuk menyambut hari-hari ke depan dengan semangat baru dan harapan lebih baik. Salah satu ibadah sunah yang dianjurkan dalam menyambut datangnya tahun baru Hijriah adalah melaksanakan puasa pada Muharam.
Muharam merupakan salah satu bulan mulia dalam kalender Hijriah yang penuh berkah. Di antara hari-hari istimewa di bulan ini, hari Asyura pada tanggal 10 Muharam, menjadi momen yang sangat dianjurkan untuk berpuasa.
Puasa Asyura memiliki keutamaan besar dalam ajaran Islam, sebab Rasulullah SAW mencontohkan ibadah ini sebagai bentuk rasa syukur dan penghapus dosa setahun yang lalu. Di bulan Muharam juga ada puasa Tasu'a, yang tentu memiliki pahala dan insyaallah berkah jika dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun termasuk ibadah sunah, pahala dan keutamaan yang bisa diperoleh dari melaksanakannya sangat besar, sehingga amat sayang jika dilewatkan. Kedua puasa ini dilaksanakan pada Muharam, yang dikenal sebagai salah satu bulan haram atau bulan yang dimuliakan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda dalam hadisnya:
"Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (HR Bukhari Muslim)
Pada buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah karya H. Amirulloh Syarbini dan Hj. Iis Nur'aeni Afgandi, disebutkan bahwa puasa pada bulan Muharam merupakan puasa yang paling utama. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah RA yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadan adalah pada bulan Allah, yaitu Muharram." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025
Mengacu pada Kalender Hijriah 2025 Indonesia terbitan Kementerian Agama (Kemenag RI), jadwal puasa Tasua dan Asyura 2025 adalah sebagai berikut:
- Puasa Tasua 9 Muharam 1447 H: Sabtu, 5 Juli 2025
- Puasa Asyura 10 Muharam 1447 H: Minggu, 6 Juli 2025
Dalam Seri Fikih Kehidupan yang disusun oleh Ahmad Sarwat, dijelaskan bahwa sebelum turunnya kewajiban puasa Ramadan, Rasulullah SAW telah mengamalkan beberapa puasa sunah. Salah satunya adalah puasa tiga hari setiap bulan, dan yang lainnya adalah puasa pada 10 Muharam, yang dikenal sebagai Hari Asyura. Rasulullah SAW bersabda:
"Rasulullah SAW berpuasa tiga hari setiap bulan, dan beliau juga berpuasa pada Hari Asyura." (HR Abu Daud)
Anjuran berpuasa di hari Asyura merupakan bagian dari amalan yang dijaga Rasulullah SAW. Namun, karena kaum Yahudi juga melaksanakan puasa di hari yang sama, beliau kemudian menyarankan agar umat Islam membedakan diri. Salah satu caranya adalah dengan menambahkan puasa sehari sebelum atau sesudah hari Asyura. Rasul bersabda:
"Berpuasalah pada hari Asyura', tetapi bedakanlah diri kalian dari kaum Yahudi. Maka berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya." (HR Ahmad)
Bacaan Niat Puasa Muharam
Dengan demikian, puasa pada 9 dan 10 Muharam, atau 10 dan 11 Muharam, merupakan amalan sunah yang ditekankan untuk mengikuti tuntunan Nabi SAW sekaligus menunjukkan pembeda dari kebiasaan kaum Yahudi. Jika kita berniat ingin puasa di bulan Muharam, ada baiknya membaca dulu niat puasa sebagai berikut, dirangkum dari tim detikHikmah:
1. Niat Puasa 1 Muharram
Berikut niat puasa 1 Muharram atau niat puasa Muharam harian yang dikutip dari buku Ternyata Shalat & Puasa Sunah dapat Mempercepat Kesuksesan karya Ceceng Salamudin.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ مُحَرَّمَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma syahri Muharram sunnatal lillaahi ta'aala
Artinya: "Saya niat puasa Muharram sunnah karena Allah ta'âlâ."
2. Niat Puasa 9 Muharam (Puasa Tasua)
Berdasarkan buku Lu'lu' al-Mujmi'at susunan Dr. Rajo Bungsu, M.Pd.I, berikut niat puasa 9 Muharam.
نَوَيْتُ صَوْمَ تَسُعَاءَ سُنَّةً لِلَِّهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma tasu'aa sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Tasu'a karena Allah Ta'ala."
3. Niat Puasa 10 Muharram (Puasa Asyura)
Setelah puasa Tasua, umat Islam juga dianjurkan melaksanakan puasa Asyura yang jatuh pada 10 Muharam. Berikut niatnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلَِّهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma 'aasyuraa sunnatan lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta'ala."
Keutamaan Puasa Muharam
Bulan Muharam adalah salah satu dari empat bulan suci dalam Islam yang memiliki keistimewaan khusus. Di bulan ini, muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan, termasuk menjalankan puasa sunah yang sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 36:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.
Salah satu dari bulan haram dalam Islam adalah Muharram, yang juga dikenal dengan sebutan syahrullah atau bulan Allah. Di bulan ini, Rasulullah SAW menganjurkan beberapa ibadah puasa sunah yang penuh keutamaan.
Puasa di bulan Muharam memiliki nilai yang sangat tinggi. Dalam buku Kumpulan Khotbah Jumat Sepanjang Tahun Hijriyah karya Reyvan Maulid, disebutkan bahwa salah satu keistimewaan puasa di bulan ini adalah puasa Asyura, yang dipercaya mampu menghapus dosa selama satu tahun.
Secara khusus, puasa Asyura yang dilakukan pada tanggal 10 Muharam memiliki keutamaan sebagai penghapus dosa-dosa setahun yang telah berlalu. Keutamaan ini didukung oleh hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah RA:
"Sungguh Rasulullah SAW pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, kemudian beliau menjawab: Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat."
Selain itu, puasa Asyura juga termasuk puasa yang paling utama. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam al-Qurthubi terkait keutamaan puasa di bulan Muharam:
"Puasa Muharam menjadi puasa yang paling utama karena Muharam merupakan awal tahun baru, maka pembukaannya adalah puasa yang merupakan amal paling utama." (Jalaluddin as-Suyuthi, Ad-Dibaj 'Ala Muslim)
Itulah tadi penjelasan tentang puasa di bulan Muharam, khususnya pada Hari Asyura. Semoga dapat menjadi amalan sebagai penghapus dosa dan sebagai amal utama di awal tahun Hijriah. Aamiin.
(aau/sun)