Semarak HUT Bhayangkara ke -79 turut bergema di Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng). Budaya Dayak terasa kental dalam kegiatan di Lapangan Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (1/7/2025) pagi tadi.
Tampak sejumlah parade kebudayaan ditampilkan. Misalnya penampilan tari manasai asal Kalimantan Tengah.
Tari ini biasa dimainkan saat menyambut acara suka cita, dimana seluruh penari berbaris memutar sembari menari-nari dengan menggerakan tubuh serong ke kanan dan ke kiri, diikuti dengan melambai-lambaikan tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya, tari ini dimainkan oleh Bhayangkara muda Polda Kalteng, kemudian diikuti Gubernur Kalteng beserta Wagub Kalteng, Kapolda Kalteng dan Wakapolda Kalteng, dan Forkopimda lainnya.
Kemudian ada kreasi tari isen mulang yang juga ditampilkan oleh Bhayangkara muda Polda Kalteng. Tari ini biasa ditampilkan dalam event tahunan Spirit of Isen Mulang di Kalimantan Tengah.
Isen Mulang sendiri merupakan bagian dari semboyan masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah, yang artinya "pantang menyerah".
Selain itu, ada aksi bela diri Polri yang menampilkan kemampuan teknik-teknik membela diri untuk menghadapi kejahatan di lapangan. Berbagai teknik ditampilkan, seperti bagaimana cara satu orang melawan empat orang dengan tangan kosong.
![]() |
Kapolda Kalteng, Irjen Iwan Kurniawan menyampaikan rasa syukur dalam momentum ini. Ia menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah mendukung tugas-tugas kepolisian, khususnya di wilayah Kalimantan Tengah.
"Sinergitas dan kolaborasi antara Polri, TNI, Pemerintah Daerah, instansi terkait, serta masyarakat adalah kunci utama dalam mewujudkan stabilitas keamanan dan ketertiban di tengah dinamika, dan tantangan yang terus berkembang," ujar Iwan dalam acara tersebut.
Iwan juga menyampaikan beberapa hal yang telah Polda Kalteng kelola dan tangani dalam 2025 ini.
"Namun demikian, kami selama tahun 2025 banyak hal yang terjadi, dan kami telah menangani kurang lebih 2.338 kasus dimana yang terdiri dari kejahatan konvensional kurang lebih 1.795, kejahatan transnasional sejumlah kurang lebih 431, dan kejahatan terhadap kekayaan negara kurang lebih 112 kasus," tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran menekankan pentingnya Polri sebagai pengayom masyarakat.
"Kepolisian bukan hanya milik institusi, Polri juga untuk masyarakat. Khususnya untuk Kepolisian di Kalimantan Tengah, agar Kalteng semakin berkah, maju, dan sejahtera.
Acara ini juga diikuti dari berbagai organisasi masyarakat yang ada di Kalteng, seperti Gerdayak, Pemuda Pancasila, Srikandi Pancasila, Tameng Adat Borneo serta masyarakat Kalteng. Acara lainnya juga diikuti pembagian kupon hadiah hingga kupon umroh.