3 Penyebab Orang Jadi Galak Saat Ditagih Utang

3 Penyebab Orang Jadi Galak Saat Ditagih Utang

Averus Kautsar - detikKalimantan
Senin, 30 Jun 2025 14:30 WIB
Ilustrasi utang pinjaman online
Ilustrasi ditagih utang/Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Balikpapan -

Ada banyak faktor yang mungkin memicu seseorang menjadi agresif atau defensif ketika ditagih utang. Berikut ini beberapa penyebabnya.

Mungkin detikers pernah mendengar keluhan seorang penagih utang, di mana orang yang ditagih utang lebih galak dari pada dirinya. Bahkan tak jarang, utang bisa berujung drama berkepanjangan.

Urusan uang atau utang memang sensitif. Terlebih jika yang berutang tidak segera melunasinya sesuai tempo yang telah disepakati. Namun yang sering menjadi pertanyaan banyak orang, mengapa orang berutang bisa lebih galak saat ditagih?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Orang Jadi Galak Saat Ditagih Utang:

1. Merasa Terancam

Perencana Keuangan Financial Consulting Eko Endarto menuturkan sebagian orang menganggap pinjaman uang bukanlah hal yang harus dikembalikan. Sehingga sejak awal, mereka mungkin tidak berniat untuk mengembalikannya.

"Kita menganggap suatu pinjaman itu hal yang biasa, bukan suatu hal yang harus dikembalikan. Sehingga orang yang meminjam tadi nggak berniat mengembalikannya," katanya dikutip dari detikFinance.

Eko mengatakan sebagian orang berutang untuk hal-hal yang tidak perlu. Sehingga tidak ada uang yang bisa digunakan untuk mengembalikan uang pinjaman tersebut. Hal itu membuat tidak sedikit orang merasa terancam dan kesal ketika dikejar-kejar utang.

"Kita itu terbiasa ngutang tapi untuk hal-hal yang nggak perlu sebenarnya. Sehingga habis untuk konsumtif. Untuk hal-hal yang tidak dipertimbangkan sebelumnya. Sehingga ketika berutang habis uangnya. Padahal kebutuhan udah sama," sambungnya.

2. Stres Tinggi

Berutang berkaitan erat dengan stres tinggi. Sebuah studi di Amerika Serikat belum lama ini menemukan satu dari tiga orang dewasa muda mengalami tekanan penagihan utang pada usia sekitar 40 tahun.

Studi ini mengonfirmasi bahwa tekanan dari penagihan utang berhubungan dengan meningkatnya gangguan psikologis, serta dampak yang lebih parah pada individu muda berpenghasilan rendah.

Sebuah studi lainnya menjelaskan orang yang berutang memiliki risiko depresi, kecemasan, dan stres tiga kali lebih besar. Ini secara langsung berkaitan dengan kekhawatiran terhadap utang.

Dalam sebuah survei yang dilakukan Money and Mental Health Policy Institute, beberapa penyebab gangguan kesehatan mental akibat utang meliputi penagihan yang mengabaikan kondisi kreditur, nada komunikasi dari penagih yang mengandung ancaman, hingga frekuensi komunikasi yang berlebihan dari penagih.

3. Adanya Rasa Malu

Pada sebuah studi di 2021, peneliti gabungan dari University of Colorado Boulder dan Harvard Business School mengatakan kesulitan keuangan termasuk utang dapat memicu rasa malu pada seseorang.

Para peneliti berpendapat rasa malu lebih berbahaya dibandingkan rasa bersalah. Rasa malu cenderung membuat seseorang menjauh dari persoalan, sedangkan rasa bersalah mendorong perbaikan melalui tindakan pro-sosial.

Itu membuktikan rasa malu akibat persoalan finansial seringkali justru membuat seseorang menghindari masalah sebagai bentuk pertahanan diri. Orang dengan tipe seperti ini memiliki kecenderungan melakukan kesalahan finansial secara berulang-ulang.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikHealth dengan judul Kenapa Orang Berutang Jadi Galak Saat Ditagih? Ini Penjelasannya.




(sun/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads