Daftar Fenomena Langit Juli 2025: Buck Moon-Hujan Meteor

Daftar Fenomena Langit Juli 2025: Buck Moon-Hujan Meteor

Widhia Arum Wibawana - detikKalimantan
Minggu, 29 Jun 2025 20:15 WIB
Nearly full moon known as the Buck Moon is seen above a lake near Marksewo, Poland, July 19, 2024. REUTERS/Kacper Pempel
Buck Moon Hiasi Langit Polandia, 19 Juli 2024. Foto: REUTERS/Kacper Pempel
Balikpapan -

Selama Juli 2025, terdapat sejumlah fenomena langit atau peristiwa astronomi yang akan terjadi. Beberapa di antaranya dapat disaksikan dari Indonesia, baik menggunakan mata telanjang maupun dengan teleskop.

Fenomena tersebut antara lain jarak Bumi yang berada di titik terjauh dari Matahari, bulan purnama Buck Moon, hingga sejumlah hujan meteor. Berikut daftar fenomena dan waktu perkiraannya, dikutip dari situs In the Sky.

1. Bumi di Titik Terjauh Aphelion

Bumi akan berada di titik terjauh dari matahari dalam orbit tahunannya, yang dikenal sebagai aphelion. Peristiwa ini terjadi pada 4 Juli 2025

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaraknya mencapai sekitar 152 juta km. Fenomena ini tidak memiliki dampak langsung pada cuaca harian, karena musim lebih ditentukan oleh kemiringan sumbu Bumi, bukan jarak ke Matahari.

2. Bulan Purnama Buck Moon

Pada 11 Juli 2025, Bulan akan mencapai fase purnama penuh. Dalam penanggalan tradisional, purnama Juli sering disebut sebagai Buck Moon.

Disebut Buck Moon karena bertepatan dengan masa pertumbuhan tanduk baru pada rusa jantan. Bulan purnama ini dapat dilihat sejak malam sebelumnya hingga dini hari dengan kondisi langit cerah.

3. Hujan Meteor Piscis Austrinid

Pada 28 Juli 2025, terjadi hujan meteor yang berasal dari rasi Piscis Austrinus. Intensitasnya cukup rendah, dengan rata-rata sekitar lima meteor per jam. Namun, jika dilihat dari lokasi yang gelap dan terbuka, fenomena ini tetap menarik untuk diamati.

4. Hujan Meteor Delta-Aquariid

Pada 30 Juli 2025, akan terjadi hujan meteor Southern Delta Aquariids, yakni salah satu hujan meteor yang hadir setiap tahun. Pada tanggal tersebut, hujan meteor akan mencapai puncaknya dengan intensitas sekitar 25 meteor per jam.

Meteor-meteor akan terlihat berasal dari arah rasi Aquarius. Waktu terbaik untuk mengamatinya adalah setelah tengah malam hingga menjelang fajar.

5. Hujan Meteor Alpha-Capricornid

Pada tanggal yang sama, 30 Juli 2025, juga terjadi hujan meteor Alpha Capricornids. Namun hujan meteor ini berintensitas lebih rendah, sekitar lima meteor per jam,

Capricornid dikenal menghasilkan meteor terang atau fireball yang cukup mencolok. Fenomena ini cocok diamati di wilayah yang jauh dari polusi cahaya.

Artikel ini sudah tayang di detikNews.




(wia/bai)
Hide Ads