Studi terbaru menemukan bahwa sarapan di waktu lebih siang dapat menurunkan kadar gula darah. Hal ini berdampak lebih baik terutama bagi penderita diabetes tipe 2. Waktu sarapan yang dianjurkan yakni antara pukul 09.30 dan 12.00.
Dilansir detikHealth, studi ini dilakukan di Australia dan dipublikasikan dalam Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews. Para peneliti menemukan bahwa sarapan lebih siang (pukul 09.30 atau 12.00), dapat membantu menurunkan lonjakan gula darah setelah makan dibandingkan sarapan pagi pukul 07.00.
Dalam penelitian tersebut, 14 orang dewasa pengidap diabetes tipe 2 diminta sarapan di waktu berbeda-beda selama 6 minggu. Pembagian waktunya sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- 07.00 (pagi)
- 09.30 (pagi menjelang siang)
- 12.00 (tengah hari)
Hasilnya, peserta yang sarapan pada waktu lebih siang mengalami lonjakan gula darah lebih rendah.
"Penurunan kadar gula darah paling tinggi tercatat pada mereka yang sarapan pukul 09.30 dan 12.00, dibandingkan dengan yang makan lebih pagi," tulis tim peneliti, dikutip dari News Medical.
Peneliti juga mengamati pengaruh aktivitas jalan kaki setelah sarapan. Jalan kaki selama 20 menit setelah sarapan ternyata hanya memberi sedikit tambahan manfaat bagi yang sarapan pada pukul 07.00 dan 12.00. Sementara pada mereka yang makan pukul 09.30, olahraga ringan itu tidak berdampak berarti terhadap gula darah.
Menurut penelitian tersebut, lonjakan gula darah pada pagi hari kemungkinan dipicu dua hal. Yakni tingginya kadar hormon kortisol sekitar pukul 08.00 dan fenomena 'dawn phenomenon' atau lonjakan gula darah alami saat bangun tidur. Dawn phenomenon umumnya terjadi pada pengidap diabetes tipe 2.
Dengan menggeser waktu sarapan ke pukul 09.30 atau bahkan 12.00, tubuh kemungkinan sudah melewati fase lonjakan tersebut. Oleh karena itu, kadar gula darah setelah makan cenderung tidak naik drastis.
"Temuan ini bisa jadi strategi praktis dan non-invasif untuk bantu pasien diabetes mengelola gula darah tanpa obat tambahan," imbuh peneliti.
Meski begitu, peneliti mengingatkan bahwa pola makan tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien. Penundaan waktu makan harus dengan petunjuk tenaga medis. Terlebih jika minum obat antidiabetes harus dilakukan bersamaan dengan makanan.
"Kalau mau coba geser waktu sarapan, pastikan konsisten dan tetap menjaga pola makan sehat," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di detikHealth.
(des/des)