Warga Desa Jaya Makmur, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah mengeluh pupuk subsidi yang dinilai terlambat datang. Warga menyebut persoalan keterlambatan pupuk sudah jadi masalah bertahun-tahun.
Hal ini dikeluhkan oleh warga setempat berinisial RY (32), warga Desa Jaya Makmur itu mengatakan bahwa permasalahan keterlambatan pupuk sudah sering terjadi.
"Sering terlambat, ini padi milik saya yang setengah belum dipupuk, belum sampai pupuknya. Padahal padinya sudah muncul," ujarnya pada detikKalimantan, Kamis (26/6/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika pupuk terlambat datang, RY terpaksa harus meminjam pupuk ke tetangga lain yang pupuknya masih tersisa. Cerita serupa dikeluhkan warga lainnya, yakni AG (48) yang mengkonfirmasi bahwa pupuk sudah datang namun belum semuanya.
"Pupuk di Jaya Makmur sudah turun, tapi belum 100%," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa rata-rata padi milik warga di Desa Jaya Makmur kini sudah mulai muncul malai/bunga padi. "Untuk sekarang ini padi di Jaya Makmur rata-rata sudah mulai keluar malai (bunga padi)," ujarnya.
Salah satu ketua kelompok tani, inisial WN (45) mengatakan bahwa permasalahan keterlambatan pupuk sudah bertahun-tahun terjadi. "Datang sih datang, cuma sering lambatnya. Udah dari dulu masalah itu, bukan cuma satu tahun dua tahun," ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Jaya Makmur, Ahmad Wahyudi mengkonfirmasi soal keterlambatan pupuk tersebut. Ia mengatakan bahwa terjadi kendala dalam pendistribusiannya.
"Nggak ada. Ya kadang ada terlambat karena lewat jalur laut. Tapi pada saatnya terpenuhi semua saja," ujarnya.
Ia menerangkan bahwa saat ini pendistribusian pupuk sedang dalam proses. "Untuk yang musim tanam ini sudah, mungkin ada sedikit saja yg belum. Tapi ini juga sedang berproses," ungkapnya.
Ia juga memaparkan bahwa semua petani penerima pupuk subsidi dipastikan mendapatkan bagiannya. "Semua petani dapat semua. Nggak ada yang nggak dapat pupuk subsidi itu. Jadi semua dapat yang menanam," ujarnya.
Kini, Ahmad berharap pendistribusian pupuk dapat dilakukan melalui jalur darat untuk memudahkan distribusi. Supaya warga setempat dapat memanfaatkan pupuk secepat mungkin karena datang tepat waktu.
"Harapannya jalan darat segera terealisasi untuk memudahkan pendistribusian pupuk dan hasil produksi pertanian," doanya.
Dilansir dari laman Kementerian Pertanian RI, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 15 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi, pemerintah bertanggung jawab mendistribusikan penerima pupuk bersubsidi hingga ke Titik Serah.
Titik Serah terdiri dari Gapoktan, Pokdakan, Pengecer, dan/atau koperasi yg bergerak dibidang penyaluran pupuk. Sebelumnya, titik serah hanya kepada KPL (Koperasi Pupuk Lengkap). Komoditas padi sendiri merupakan bagian dari tanaman pangan di sektor pertanian yang berhak memperoleh pupuk bersubsidi.
(aau/aau)