.webp)
Di tengah memanasnya konflik global, ternyata masih ada sejumlah negara yang berhasil mempertahankan stabilitas dan kedamaian. Dikutip detikTravel dari laporan Global Peace Index (GPI) 2025 yang dirilis oleh Institute for Economics and Peace, secara umum indikator perdamaian dunia mengalami kemunduran.
Konflik berkepanjangan dan munculnya perang-perang baru menjadi penyumbang utama penurunan tersebut. Padahal, perdamaian merupakan fondasi penting bagi tercapainya kemakmuran.
Negara-negara yang aman dan stabil cenderung memiliki tingkat pendapatan yang lebih tinggi, investasi yang berkembang, serta warga negara yang lebih bahagia. Namun, realitas global saat ini menunjukkan kecenderungan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak tahun 2008, sebanyak 17 dari 23 indikator perdamaian dunia tercatat memburuk. Tahun ini, indeks perdamaian global turun sebesar 0,36%, menjadikannya penurunan ke-13 dalam 17 tahun terakhir. Secara keseluruhan, kondisi dunia kini 5,4% kurang damai dibanding tahun 2008.
Jumlah pengungsi global juga melonjak drastis hingga mencapai 122 juta jiwa. Sebanyak 17 negara memiliki lebih dari 5% penduduk yang hidup sebagai pengungsi. Konflik internal dan ketidakstabilan politik menjadi faktor utama, dengan negara-negara seperti Sudan, Sudan Selatan, Yaman, Ukraina, dan Rusia berada di peringkat terendah dalam indeks tersebut.
Konflik yang sebelumnya bersifat lokal kini telah meluas secara global. Dalam lima tahun terakhir, tercatat 98 negara terlibat dalam konflik lintas batas, meningkat signifikan dari 59 negara pada 2008. Saat ini, ada 59 konflik bersenjata aktif di seluruh dunia, jumlah tertinggi sejak berakhirnya Perang Dunia II.
Daftar Negara Paling Damai di Dunia
Laporan ini mencakup 163 negara yang merepresentasikan 99,7% populasi global. Dari total tersebut, 94 negara mencatat penurunan skor perdamaian, sementara hanya 66 negara yang menunjukkan perbaikan.
Secara regional, kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara masih menjadi wilayah paling tidak damai, diikuti oleh Asia Selatan dan Afrika Sub-Sahara. Sementara itu, Amerika Selatan mengalami peningkatan stabilitas, terutama di negara-negara seperti Peru dan Argentina. Eropa tetap menjadi kawasan paling damai, meskipun terganggu oleh konflik Rusia-Ukraina.
Beberapa negara seperti Singapura dan Malaysia membuktikan bahwa stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang baik mampu menciptakan perdamaian, bahkan meskipun memiliki masa lalu yang penuh konflik. Berikut adalah daftar 5 negara paling damai di dunia versi Global Peace Index 2025:
1. Islandia
Selama 18 tahun berturut-turut, Islandia memimpin sebagai negara paling damai di dunia. Populasi kecil, sistem sosial yang solid, serta tingkat kejahatan yang sangat rendah menjadikan negara ini simbol stabilitas.
2. Irlandia
Setelah melewati masa konflik di masa lalu, Irlandia kini dikenal sebagai negara netral yang aman dan makmur. Meskipun sempat menghadapi tekanan selama masa pandemi, secara keseluruhan Irlandia tetap stabil.
3. Selandia Baru
Selandia Baru menjadi teladan kawasan Asia-Pasifik dalam menjaga perdamaian. Meski dihadapkan pada tantangan seperti kesenjangan ekonomi dan krisis perumahan, tingkat keamanan masyarakatnya tetap tinggi.
4. Austria
Negara kecil di tengah Eropa ini terus menunjukkan stabilitas. Namun, akhir-akhir ini Austria menghadapi ketegangan sosial dan kekhawatiran atas ancaman terorisme.
5. Swiss
Dengan tradisi netralitas yang telah lama dianut dan standar hidup yang tinggi, Swiss tetap berada di jajaran negara paling damai dan stabil secara global.
Dari deretan negara-negara dengan tingkat paling damai di dunia ini, Indonesia berada di urutan 151 dari 163 negara yang mendapat penilaian. Singapura menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk sepuluh besar negara paling damai di dunia tahun 2025, dengan duduk di posisi keenam.
(aau/aau)
