Sebuah keluarga asal Indonesia mengalami insiden tak terduga saat sedang menikmati liburan di Singapura. Putranya yang berusia 5 tahun diserang oleh seorang pria ketika sedang duduk di area luar % Arabica Singapore yang terletak di Arab Street.
Tim detikTravel mengutip laporan dari Mothership, disebut WNI bernama Winda bersama suami dan dua anaknya, sedang menunggu waktu salat Jumat di Masjid Sultan. Saat itu, mereka duduk santai di luar kafe % Arabica Singapore, yang berada dekat kawasan Haji Lane.
Namun secara tiba-tiba, seorang pria membawa botol anggur mendekat dan memukul kepala putra mereka yang masih berusia lima tahun dari arah belakang. "Semuanya terjadi dalam sekejap," ujar Winda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat serangan tersebut, anak laki-lakinya langsung menangis dan muntah karena pukulan keras dari botol itu. Sang ayah pun segera bereaksi dengan mendorong pelaku menjauh demi melindungi anak-anak mereka.
Melihat kejadian tersebut, sejumlah pejalan kaki segera menghampiri dan membantu keluarga itu menghubungi pihak kepolisian dan ambulans.
Tak lama kemudian, staf kafe % Arabica bergerak cepat membawa Winda dan anak-anaknya masuk ke dalam kafe agar terlindung dari pelaku. Yang mengejutkan, Winda kemudian mengetahui bahwa pria tersebut ternyata menyimpan sebilah pisau di dalam tasnya.
"(Dia) ingin mengeluarkan pisau dari tasnya," katanya.
"Sangat sulit bagi kami untuk menerima apa yang terjadi. Saya tidak pernah membayangkan bahwa sesuatu yang menakutkan ini akan terjadi. Orang sembarangan yang tidak punya alasan untuk membenci kami dapat melakukan sesuatu yang begitu mengerikan," ujar Winda.
Insiden itu terjadi hanya dua hari sebelum keluarga itu seharusnya kembali ke Indonesia pada 22 Juni. "Insiden ini melibatkan anak (saya) yang masih kecil. Saya sangat yakin Singapura adalah negara yang aman, itulah sebabnya sangat sulit bagi kami untuk menerima apa yang terjadi," ujarnya.
Winda mengatakan bahwa kedutaan besar Indonesia di Singapura telah menghubungi dia dan keluarganya untuk memberikan bantuan.
Shin Min Daily News kemudian melaporkan bahwa pria itu didakwa dengan kepemilikan pisau dapur di tempat umum. Pria tersebut juga diduga telah melewati batas waktu tinggal di Singapura setelah izin kunjungan sosialnya kedaluwarsa, yang merupakan pelanggaran hukum imigrasi.
(aau/aau)