Remaja Tarakan Tewas Tabrak Truk Parkir, Polisi Ingatkan Pengawasan Ortu

Remaja Tarakan Tewas Tabrak Truk Parkir, Polisi Ingatkan Pengawasan Ortu

Oktavian Balang - detikKalimantan
Rabu, 25 Jun 2025 17:30 WIB
Sepeda motor yang ditunggangi tiga pelajar di Tarakan ringsek usai menabrak truk parkir, Selasa (24/6/2025). 1 orang tewas, 2 lainnya luka-luka.
Remaja tewas tabrak truk parkir di Tarakan. Foto: dok Istimewa
Tarakan -

Kecelakaan tragis akibat truk parkir sembarangan di badan jalan menambah daftar panjang permasalahan lalu lintas di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Selain adanya korban jiwa, kelalaian pengawasan orang tua terhadap anak di bawah umur juga disoroti.

Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan (Dishub) Tarakan Mohdi menegaskan bahwa parkir di badan jalan jelas melanggar peraturan.

"Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, pemilik truk harus bertanggung jawab karena menyebabkan orang lain celaka," ujarnya, Rabu (25/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Mohdi, Dishub telah mengawal permasalahan ini hingga ke DPRD Tarakan. Dalam rapat dengar pendapat dengan pemerintah dan pemilik truk, disepakati bahwa truk harus diparkir di tempat yang telah disediakan pemerintah.

Namun, ada kendala karena lokasi parkir dianggap terlalu jauh dari area bongkar muat barang. Hambatan lainnya adalah bukaan median jalan yang belum dibuka karena status jalan nasional.

"Alasan supir enggan parkir di tempat yang disediakan karena jaraknya jauh dari lokasi bongkar muat. Selain itu, median putaran belum memenuhi syarat," terang Mohdi.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tarakan AKP Rudika Harto Kanajiri mengaku pihaknya langsung menilang truk yang parkir sembarangan. Namun, ia mengakui kesulitan mengawasi kendaraan pribadi karena keterbatasan personel.

"Kalau truk parkir sembarangan, kami tilang langsung. Tapi kalau kendaraan pribadi, agak susah karena personel kami terbatas untuk memantau semua kendaraan di Tarakan," ungkap Rudika.

Ia juga menyoroti kelalaian pengemudi dan masyarakat, seperti kendaraan yang diparkir oleh warga di pinggir jalan atau pengendara yang berhenti untuk berbelanja.

"Kami hanya berharap kedewasaan pengemudi untuk mengatur posisi kendaraannya dengan baik," tambahnya.

Rudika juga menyoroti kelalaian orang tua. Korban yang masih di bawah umur mengendarai kendaraan, bahkan berboncengan tiga orang, menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan.

"Ini kelalaian orang tua. Pengawasan terhadap anak kurang, sehingga menjadi pembelajaran bagi semua orang tua," tegasnya.

Pihak kepolisian mengklaim telah gencar mengimbau lewat media sosial serta penindakan di lapangan untuk mencegah kecelakaan serupa. Namun, Rudika menekankan bahwa peran keluarga dalam pengawasan anak tetap menjadi kunci utama.

"Kami sudah maksimal memberikan himbauan dan penindakan, tapi peran utama ada pada keluarga untuk mengawasi anak-anak mereka agar tidak berkendara di bawah umur atau membonceng secara berbahaya," tutupnya.




(des/des)
Hide Ads