Dua Kloter Haji RI Tertunda Pulang Imbas Perang Iran-Israel

Dua Kloter Haji RI Tertunda Pulang Imbas Perang Iran-Israel

Lusiana Mustinda - detikKalimantan
Rabu, 25 Jun 2025 11:01 WIB
Prague, Czech Republic - July 20, 2010: B777 Saudia Arabia taxi to takes off PRG Airport
Foto: Getty Images/rebius
Jakarta -

Perang antara Iran dan Israel berimbas pada penerbangan internasional, salah satunya adalah penerbangan jemaah haji dari Indonesia. Pesawat dari Jeddah ke Surabaya sempat tertunda pada Selasa (24/5/2025).

Dilansir dari laman Kementerian Agama, Selasa (24/05/2025) disebutkan bahwa, dua kloter asal Surabaya sempat tertunda karena alasan keamanan jalur udara. Seluruh jemaah dipastikan aman dan menantikan jadwal penerbangan berikutnya dari hotel di Jeddah.

Kementerian Agama mengatakan proses pemulangan jemaah haji Indonesia tetap berlangsung lancar dan terjadwal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Insya Allah kita terus melakukan pendorongan jemaah sesuai dengan program yang kita desain. Sebagian sudah tiba di Bandara Jeddah untuk kembali ke Indonesia, sementara sebagian lainnya masih berada di Madinah dan akan tinggal sekitar sembilan hari ke depan sebelum dijadwalkan pulang," ujar Hilman Latief, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) di Makkah pada Selasa (24/6/2025).

Hilman menjelaskan bahwa dua kloter dari Embarkasi Surabaya (SUB 43 dan SUB 44), masing-masing berjumlah sekitar 380 jemaah, mengalami penundaan penerbangan karena situasi eskalatif di sejumlah wilayah Timur Tengah.

Atas pertimbangan keamanan, maskapai Saudia Airlines memutuskan untuk menunda keberangkatan kedua kloter tersebut.

"Alhamdulillah, jemaahnya sudah ditempatkan dengan aman di hotel-hotel di Jeddah sambil menunggu kabar selanjutnya dari maskapai. Hingga kini belum ada jadwal terbaru, tapi insya Allah akan segera diberangkatkan setelah rotasi pesawat memungkinkan," kata Hilman.

Meski dua kloter mengalami penundaan, pemulangan jemaah secara keseluruhan tetap berjalan normal.

Menurut Hilman, sebagian besar maskapai yang digunakan jemaah Indonesia melalui rute aman seperti wilayah udara Oman. Karena itu, penerbangan kloter-kloter lainnya masih berlangsung sesuai jadwal.

"Koordinasi terus kita lakukan dengan KJRI, KBRI, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, serta para penyedia layanan (syarikah). Kami juga sedang mempersiapkan fase pemulangan dari Madinah yang akan dimulai pada 26 Juni," katanya.

Hilman mengatakan bahwa fase pemulangan ini merupakan fase tersibuk, mengingat lebih dari 100 ribu jemaah Indonesia masih berada di Arab Saudi. Setiap hari, terdapat sekitar 4.000 hingga 7.000 jemaah yang dijadwalkan kembali ke tanah air.

"Kami terus memantau perkembangan secara ketat dan berupaya memastikan seluruh proses berjalan aman dan lancar. Mohon doa dari masyarakat Indonesia agar pemulangan ini tidak mengalami hambatan yang berarti," ujar Hilman.

Artikel ini sudah tayang di detikHikmah.




(lus/bai)
Hide Ads