Harga ayam hidup di tingkat peternak saat ini mengalami penurunan drastis. Dikutip dari detikFinance, secara nasional harga rata-rata ayam hidup berada di angka Rp 18.375 per kilogram.
Di Pulau Jawa, harga bahkan turun hingga Rp 18.000 per kilogram. Jumlah ini jauh di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 25.000 per kilogram. Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri mengidentifikasi lima faktor utama yang menyebabkan anjloknya harga tersebut.
"Harga live bird mengalami kenaikan nasional 5,7%, maupun harga di naik Pulau Jawa 11%. Namun demikian harga masih di bawah harga acuan sekitar 26,5% lebih rendah secara nasional," kata Satgas Pangan Polri Indra Gunawan, dalam rapat inflasi dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (23/6/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Panel Harga Pangan Nasional, harga ayam hidup untuk pedagang rata-rata nasional memang di bawah HAP yakni Rp 20.142/kg. Ada lima daerah dengan harga ayam hidup terendah yakni Sumatera Selatan Rp 18.222/kg, Jawa Tengah Rp 18.433/kg, Banten Rp 18.875/kg, Jawa Timur Rp 19.526/kg dan Jawa Barat Rp 19.971/kg.
Penurunan harga ayam hidup di peternak ini menyebabkan harga ayam di konsumen juga turun. Saat ini harga daging ayam secara rata-rata nasional Rp 34.856/kg. Angka itu 12,86% di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP) di konsumen Rp 40.000/kg.
Kalimantan Selatan pun ikut terdampak, dengan harga daging ayam yang rendah yakni di kisaran Rp 28 ribu, terendah ketiga jika dibandingkan dengan provinsi lainnya. Adapun daerah dengan harga daging ayam terendah yakni, Sulawesi Selatan Rp 27.336/kg, Aceh Rp 28.897/kg, Kalimantan Selatan Rp 28.907/kg, Sulawesi Barat Rp 30.020/kg, Gorontalo Rp 30.166/kg, Sumatera Utara Rp 31.015/kg, dan DI Yogyakarta Rp 31.619/kg.
Untuk menindaklanjuti persoalan ini, Satgas Pangan melakukan pemeriksaan langsung ke lapangan. Temuan pertama menunjukkan bahwa harga ayam hidup di peternak tidak mengikuti acuan pemerintah, melainkan ditentukan secara informal berdasarkan kondisi pasar harian.
Kedua, harga pembelian ayam hidup ditentukan dengan kesepakatan antar pelaku usaha dengan mempertimbangkan stok internal dan arus kas pelaku usaha.
"Kemudian (ketiga) penawaran penjual menjadi faktor dominan realisasi harga transaksi. (Keempat) HPP kerap tidak menjadi patokan penjualan oleh pelaku usaha, harga cenderung ditentukan penawaran harga broker," ungkap Indra.
Kelima, saat harga ayam hidup rendah, perusahaan cenderung menjual live bird di bawah acuan untuk mempercepat panen dan mengurangi kerugian. Kondisi ini disebut panic selling.
Baca juga: 5 Biang Kerok Harga Ayam Anjlok |
(aau/aau)