97 WNI Dievakuasi dari Iran, Tiba di Indonesia Sore Ini

Nasional

97 WNI Dievakuasi dari Iran, Tiba di Indonesia Sore Ini

Azhar Bagas Ramadhan - detikKalimantan
Selasa, 24 Jun 2025 09:00 WIB
Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, membantu koordinasi proses evakuasi WNI dari Iran ke Azerbaijan (21/6)
Evakuasi WNI dari Iran. Foto: (dok Kemlu RI)
Jakarta -

Sebanyak 97 warga negara Indonesia (WNI) telah dievakuasi dari Iran pada Sabtu (21/6) lalu. Gelombang pertama WNI yang dievakuasi ini akan tiba di Jakarta pada Selasa (24/6) sore ini.

Dilansir detikNews, Menko Polkam Budi Gunawan mengatakan gelombang pertama WNI yang dievakuasi dari Iran ke Baku, Azerbaijan melalui jalur darat. Baru kemudian dari Azerbaijan, para WNI akan diterbangkan dengan pesawat komersial.

"Gelombang pertama WNI dari Iran berjumlah 29 orang disebar dalam 3 penerbangan komersial berangkat dari Baku, Azerbaijan, tanggal 23 Juni 2025 dan tiba di Jakarta pada 24 Juni 2025 sore hari," ujar Budi Gunawan, Senin (23/6/2025) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menegaskan perlindungan WNI di Timur Tengah menjadi perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto. Ia memastikan proses evakuasi akan terus diupayakan hingga seluruh WNI dievakuasi dari medan konflik.

"Presiden Prabowo memprioritaskan perlindungan WNI di negara-negara Timur Tengah dan segera menyiapkan rencana kontijensi dan evakuasi," jelasnya.

Setelah gelombang pertama ini, pemerintah berencana mempersiapkan gelombang evakuasi berikutnya. Rencana tersebut menyesuaikan dengan pantauan situasi terkini di Timur Tengah. Diketahui di Iran sendiri ada total 380 WNI, termasuk yang sudah dalam perjalanan ke Indonesia.

"Pemerintah juga terus mengantisipasi perkembangan situasi untuk evakuasi lanjutan," lanjut Budi.

Budi juga menegaskan sikap Indonesia yang mendorong agar konflik Iran dan Israel dibawa ke meja perundingan. Indonesia berharap ada solusi damai.

"Pemerintah Indonesia mendorong semua pihak untuk kembali ke meja perundingan untuk mencapai penyelesaian konflik permanen," pungkasnya.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads