Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia memperingati pergantian tahun dalam kalender Hijriah. Tidak seperti kalender Masehi yang berbasis matahari, kalender Hijriah menggunakan peredaran bulan sebagai dasarnya. Maka, Tahun Baru Islam selalu bergeser sekitar 10-11 hari lebih awal setiap tahunnya.
Lalu, kapan tahun baru Islam atau 1 Muharam 1447 Hijriah berdasarkan kalender Masehi?
Tahun Baru Islam Jatuh pada Hari Apa?
Menurut hasil hisab kalender Hijriah global dan juga rujukan dari Kementerian Agama Republik Indonesia, 1 Muharam 1447 H akan jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Penetapan itu masih akan dikonfirmasi melalui sidang isbat (penetapan) oleh pemerintah menjelang akhir Dzulhijjah 1446 H, namun secara perhitungan astronomis atau hisab, tanggal tersebut sudah sangat mendekati akurat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pergantian tahun Hijriah dimulai sejak terbenamnya matahari di hari sebelumnya, yakni pada Kamis, 26 Juni 2025. Jadi, secara hukum agama, malam 1 Muharam dimulai sejak Kamis malam, dan esok paginya (Jumat) sudah masuk hari pertama di tahun 1447 H.
Apa Itu Tahun Baru Islam?
Tahun baru Hijriah atau tahun baru Islam menandai awal kalender Islam yang dimulai dengan Muharam. Kalender ini dihitung berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi, dan memiliki 12 bulan, di antaranya Muharam, Safar, Rabiul Awal, hingga Dzulhijjah.
Awal tahun Hijriah merujuk pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi, yang menjadi tonggak sejarah penting umat Islam.
Berbeda dengan perayaan tahun baru Masehi yang identik dengan pesta dan kembang api, tahun baru Hijriah lebih banyak diperingati dengan doa bersama, muhasabah, serta kegiatan keagamaan seperti pengajian, tausiah, hingga pembacaan selawat dan doa-doa akhir dan awal tahun.
Apa yang Dilakukan Umat Islam dalam Menyambut Tahun Baru Hijriah?
Tahun baru Islam menjadi momen untuk mengevaluasi diri dan memperbarui niat. Banyak umat Islam yang membaca doa akhir tahun menjelang Magrib di ujung Dzulhijjah, dan membaca doa awal tahun setelah Magrib di malam 1 Muharam.
Tradisi ini, meski tidak wajib secara syariat, tetap dilakukan secara turun-temurun karena mengandung nilai-nilai introspeksi dan harapan. Di berbagai daerah di Indonesia, malam tahun baru Hijriah juga diperingati dengan pawai obor, zikir akbar, serta berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
Itu menunjukkan pergantian tahun bukan sekadar peristiwa penanggalan, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan sesama dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sejarah 1 Muharam dan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW
Tahun baru Islam atau 1 Muharam tidak hanya menandai pergantian bulan dalam kalender Hijriah, tapi juga mengandung makna historis yang sangat penting.
Dalam catatan sejarah Islam, tanggal ini merujuk pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada 622 Masehi. Hijrah bukan sekadar perpindahan fisik, tapi merupakan tonggak perubahan besar dalam perjalanan dakwah Islam.
Mengutip penjelasan dalam buku 10 Tema Fenomenal dalam Ilmu Al-Qur'an karya Mochammad Arifin, keputusan Rasulullah SAW untuk berhijrah dilakukan setelah menerima wahyu dari Allah SWT. Perintah ini sekaligus menjadi strategi untuk menyebarkan ajaran Islam secara lebih luas di tempat yang baru dan lebih kondusif, yakni Madinah.
Sementara itu, menurut buku Menggapai Berkah di Bulan-Bulan Hijriah oleh Siti Zamratus Sa'adah, peristiwa hijrah Rasulullah inilah yang kemudian dijadikan acuan dalam penamaan sistem kalender Islam.
Sebelum masa Rasulullah SAW, belum ada sistem penanggalan yang terstruktur untuk menandai peristiwa-peristiwa penting umat Islam.
Maka dari itu, penetapan 1 Muharam sebagai awal tahun Hijriah menjadi pengingat penting bagi umat Islam akan makna hijrah secara spiritual.
Tidak hanya berpindah tempat, tetapi berpindah dari keburukan menuju kebaikan, dari kelemahan menuju kekuatan iman, dengan tetap berpijak pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW sebagai panduan hidup.
Buat detikers yang merayakan, jangan lewatkan momen spiritual ini untuk berdoa, bermuhasabah, dan mempererat kebersamaan di tengah keluarga maupun masyarakat. Selamat menyambut 1 Muharam 1447 H.
(sun/des)