3 Skenario Balasan Iran Usai Diserang AS Menurut Pengamat Keamanan

Internasional

3 Skenario Balasan Iran Usai Diserang AS Menurut Pengamat Keamanan

Tim detikcom - detikKalimantan
Senin, 23 Jun 2025 11:32 WIB
Satellite image shows a close up view of destroyed buildings at Isfahan Nuclear Technology Center, after it was hit by U.S. airstrikes, in Isfahan, Iran, June 22, 2025. Maxar Technologies/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT. MUST NOT OBSCURE LOGO.
Penampakan 3 fasilitas nuklir Iran usai diserang AS. Foto: via REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES
Jakarta -

Iran mengeluarkan pernyataan keras setelah militer Amerika Serikat (AS) menyerang fasilitas nuklir mereka di Teheran. Meskipun fasilitas vital tersebut terdampak, Iran memastikan akan tetap mempersiapkan balasan bagi pihak agresor. Koresponden keamanan BBC sendiri mengungkap tiga skenario yang mungkin dilakukan Iran untuk membalas AS.

Dikutip detikNews dari Deutsche Welle (DW), Garda Revolusi Islam Iran menegaskan akan mengambil langkah-langkah yang akan disesali oleh pihak penyerang. Mereka juga berkomitmen terus melancarkan serangan bagi Israel.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan militernya telah menghancurkan fasilitas bawah tanah pengadaan uranium Iran, tepatnya di Fordo, Natanz, dan Isfahan. Dia memperingatkan masih banyak fasilitas Iran yang juga akan menjadi target sampai Iran sepakat untuk menempuh jalur damai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih banyak target yang akan menjadi sasaran AS," tegas Trump.

Melalui akun X-nya, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memberi pernyataan balasan. Ia menegaskan negaranya akan mempertahankan semua opsi untuk membela diri. Menurutnya, serangan AS merupakan "tindakan yang sangat keterlaluan".

Tak lama kemudian, Teheran meluncurkan gelombang serangan baru terhadap Tel Aviv. Televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa sebanyak 30 roket ditembakkan ke arah Israel pada Minggu (22/06) pagi. Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan AS "harus menerima tanggapan atas agresi mereka".

"Kami selalu menyatakan bahwa kami siap terlibat dan bernegosiasi dalam kerangka hukum internasional, tetapi alih-alih menerima logika, pihak lain menuntut penyerahan diri bangsa Iran," katanya dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, koresponden keamanan BBC Frank Gardner mengatakan Iran memiliki tiga opsi tindakan strategis dalam menanggapi serangan AS.

Pertama, tidak melakukan apa pun. Langkah ini dinilai dapat menyelamatkan Iran dari serangan AS lebih lanjut. Iran juga disebut dapat memilih jalur diplomatik dan bergabung kembali dalam perundingan dengan AS.

Namun, tidak melakukan apa pun akan membuat pemerintah Iran tampak lemah, terutama setelah memperingatkan ada akibat yang mengerikan jika AS benar-benar menyerang.

Kedua, Iran harus membalas dengan keras dan cepat. Iran masih punya persenjataan rudal balistik yang cukup besar yang disembunyikan selama bertahun-tahun.

Iran memiliki daftar target berisi 20 pangkalan AS di Timur Tengah. Iran juga dapat meluncurkan "serangan berkelompok" terhadap kapal perang Angkatan Laut AS menggunakan pesawat nirawak dan kapal torpedo cepat.

Ketiga, Iran dapat membalasnya nanti pada waktu yang dipilihnya sendiri. Ini berarti menunggu hingga ketegangan saat ini mereda dan meluncurkan serangan mendadak saat pangkalan AS tidak lagi dalam keadaan siaga maksimum.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads