Ancaman Trump ke Iran: Pilih Damai atau Serangan Bertubi?

Ancaman Trump ke Iran: Pilih Damai atau Serangan Bertubi?

Rolando Fransiscus Sihombing - detikKalimantan
Minggu, 22 Jun 2025 13:01 WIB
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato kepada rakyat dari Gedung Putih pada tanggal 21 Juni 2025 di Washington, D.C. Presiden Trump menyampaikan pidato mengenai tiga fasilitas nuklir Iran yang diserang oleh militer AS pada Minggu (22/6/2025) dini hari.
Foto: (Getty Images via AFP/POOL)
Balikpapan -

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan pidato singkat kepada publik setelah militer AS meluncurkan serangan udara terhadap tiga lokasi fasilitas nuklir di Iran. Dikutip detikNews dari laman AFP dan CNN, Trump mengklaim bahwa serangan tersebut telah menghancurkan seluruh fasilitas pengayaan nuklir Iran.

Ia juga memperingatkan bahwa akan ada serangan lanjutan jika pihak Teheran tidak bersedia menjalin perdamaian.

"Akan ada perdamaian atau akan ada tragedi bagi Iran yang jauh lebih besar daripada yang telah kita saksikan selama delapan hari terakhir. Ingatlah bahwa masih banyak target yang tersisa," kata Trump dalam pidato larut malam kepada rakyat AS, Minggu (22/6/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika perdamaian tidak segera datang, kami akan menyerang target-target lainnya dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan," lanjutnya.

Trump menyebutkan bahwa para pejabat tinggi pemerintah akan menggelar konferensi pers pada Minggu pagi (22/6) waktu setempat di Pentagon, guna memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai operasi militer AS terhadap situs nuklir Iran.

"Besok, Jenderal Caine, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, akan mengadakan konferensi pers pukul 8 pagi di Pentagon," kata Trump di akhir pidatonya selama tiga setengah menit di Gedung Putih, yang tidak memberikan rincian substantif tentang serangan tersebut.

Trump juga sempat melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, setelah serangan militer tersebut. Dalam sebuah pernyataan video, Netanyahu menyampaikan apresiasi kepada Trump dan menyebut langkah tersebut sebagai tonggak bersejarah dalam mewujudkan perdamaian.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads