Wanita Pertama yang Jadi Kepala Intelijen MI6 Ternyata Lulusan Antropologi

Internasional

Wanita Pertama yang Jadi Kepala Intelijen MI6 Ternyata Lulusan Antropologi

Pasti Liberti Mappapa - detikKalimantan
Rabu, 18 Jun 2025 10:00 WIB
A Secret Intelligence Service (MI6) logo is pictured ahead of a speech by Alex Younger, incoming head of Britains MI6 foreign intelligence agency, at the University of St Andrews in Str Andrews, east Scotland on December 3, 2018. (File photo: AFP)
Logo Dinas Intelijen Rahasia Inggris atau MI6/Foto: dok. AFP
Balikpapan -

Blaise Florence Metreweli adalah wanita pertama yang menjadi Kepala Badan Intelijen MI6. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer baru saja menunjuknya menggantikan Richard Moore.

Dikutip detikEdu, tidak seperti badan mata-mata Inggris lainnya, dinas intelijen luar negeri itu tidak pernah memiliki pemimpin seorang perempuan sejak didirikan pada 1909. Sebagai perbandingan, MI5 atau dinas intelijen dalam negeri pernah dipimpin oleh Stella Rimington (1992-1996) dan Eliza Manningham-Buller (2002-2007).

Sekilas tentang Latar Belakang Pendidikan Blaise Florence Metreweli

Blaise kini berusia 47 tahun. Ia adalah perwira intelijen karier. Ia bergabung dengan dinas yang juga dikenal dengan sebutan Secret Intelligence Service pada 1999.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, ia mengambil jurusan antropologi sosial di Pembroke College, Universitas Cambridge. Ia tergolong mahasiswa dengan beragam kegiatan dan prestasi.

Blaise masuk tim dayung kampus yang memenangkan pertarungan prestisius melawan tim rival sejati Oxford University di Women's Boat Race pada 1997. Pembroke College memberikan Crowden Award padanya sebagai penghargaan karena memberikan kontribusi luar biasa bagi kehidupan kampus.

Saat ini ia masih menjabat sebagai Direktur Jenderal bagian Q MI6. Ia bertanggung jawab atas teknologi dan inovasi. Sebagai agen kawakan, penugasannya sebagian besar di kawasan Timur Tengah dan Eropa. Ia juga pernah bertugas di MI5, dengan nama samaran 'Direktur K' di tahun 2021-an.

Blaise akan memimpin MI6 dengan tugas mengumpulkan intelijen di luar negeri untuk meningkatkan keamanan Inggris. Tujuan utama dinas ini adalah menghentikan terorisme, mengganggu aktivitas negara musuh, dan meningkatkan keamanan siber.

"MI6 memainkan peran penting bersama MI5 dan GCHQ dalam menjaga keamanan rakyat Inggris dan mempromosikan kepentingan Inggris di luar negeri," ujarnya seperti dikutip dari BBC.

"Saya berharap dapat melanjutkan pekerjaan itu bersama para perwira dan agen MI6 yang pemberani dan banyak mitra internasional kami," sambungnya.

Keir Starmer mengatakan penunjukan Blaise sebagai pimpinan badan intelijen sangat penting, terutama di tengah meningkatnya tantangan terhadap keamanan nasional Inggris.

Ia menyebut Inggris menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, mulai dari kehadiran kapal mata-mata di wilayah perairan, hingga serangan siber canggih yang menargetkan layanan publik vital.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikEdu dengan judul Sosok Perempuan Pertama Bos Intel MI6, Ternyata Lulusan Antropologi.




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads