Kata Pakar hingga Mantan Pilot tentang Jatuhnya Air India Saat Cuaca Cerah

Internasional

Kata Pakar hingga Mantan Pilot tentang Jatuhnya Air India Saat Cuaca Cerah

Fino Yurio Kristo - detikKalimantan
Jumat, 13 Jun 2025 01:01 WIB
Air India Boeing 787 Dreamliner aircraft as seen on final approach flying for landing at London Heathrow International Airport LHR EGLL in England, United Kingdom on March 19, 2020. The modern and advanced B787-8 airplane has the registration VT-ANM and is powered by 2x GEnx-1B jet engines. AirIndia AI AIC is the flag carrier of India with headquarters at New Delhi and main hub at Delhi Indira Gandhi DEL airport, the airline is government-owned and member of Star Alliance aviation team. On August 7, 2020 an Air India subsidiary, Air India Express flight no AXB1344 had an accident skidded the runway during landing at Karipur Airport, Kozhikode Airport CCJ in India with at least 191 people on board and 2 fatalities. (Photo by Nicolas Economou/NurPhoto via Getty Images)
Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner. Foto: Nicolas Economou/NurPhoto via Getty Images
New Delhi -

Pakar penerbangan mendalami kemungkinan penyebab jatuhnya Air India Boeing 787-8 Dreamliner di Ahmedabad, India. Pesawat diketahui jatuh ketika cuaca sedang cerah. Pakar pun menyoroti kemungkinan masalah pada pesawat hingga pilot sempat mengirimkan sinyal MAYDAY sebelum kecelakaan.

Dilansir detikInet, video yang beredar menunjukkan pesawat turun ke area permukiman sebelum jatuh dan meledak. Kondisi cuaca yang cerah membuat pakar penerbangan heran dan bertanya-tanya mengenai masalah yang terjadi pada pesawat. Apalagi Boeing 787-8 Dreamliner dikenal sebagai pesawat yang tergolong canggih.

Seorang mantan pilot di India bernama Saurabh Bhatnagar menduga pesawat tersebut mungkin telah mengalami beberapa kali tabrakan burung saat lepas landas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari rekaman yang saya lihat, tampaknya kasus itu adalah beberapa kali tabrakan burung, di mana kedua mesin kehilangan tenaga," cetus Bhatnagar, dikutip dari Daily Mail.

"Lepas landasnya sempurna dan saya yakin sebelum roda gigi dinaikkan, pesawat mulai turun, yang hanya terjadi jika mesin kehilangan tenaga atau pesawat berhenti memberikan daya angkat," sambungnya.

Pakar penerbangan di Inggris, Julian Bray, menyoroti tindakan pilot yang membuat panggilan darurat. Artinya kru menyadari adanya masalah sebelum insiden terjadi pada pesawat unggulan Boeing ini.

"Ini adalah pesawat terbang canggih, Dreamliner, produk unggulan Boeing, dan pesawat ini memiliki beberapa sistem cadangan dan sistem keselamatan, jadi ini murni spekulasi saya bahwa kita harus melihat masalah keamanan dan memutuskan apakah itu merupakan faktor di sini," paparnya.

Sementara itu, pakar penerbangan asal India, Sanjay Lazar, menyebut Dreamliner yang kecelakaan ini baru berusia 11 tahun. Seharusnya pesawat tak memiliki masalah teknis. Terlebih pesawat itu dibawa oleh Kapten Summeet Sabharwal yang memiliki pengalaman terbang 8.200 jam.

"Tabrakan burung akan menjelaskan mengapa pesawat tak memiliki tenaga untuk terangkat. Jika ada beberapa kali tabrakan burung saat lepas landas, kemungkinan besar pesawat takkan terbang lebih dari ambang batas 6-7 menit dan mulai jatuh. Apapun yang terjadi, itu terjadi dengan cepat dan tepat pada fase penerbangan paling kritis," tutur Sanjay.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads