2 Warga Samarinda Positif COVID-19, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya!

2 Warga Samarinda Positif COVID-19, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya!

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Selasa, 10 Jun 2025 16:30 WIB
Ilustrasi mencegah COVID-19.
Ilustrasi cara mencegah Covid-19.Foto: Shutterstock
Samarinda -

Kalimantan Timur kini kembali mencatat temuan kasus COVID-19 baru. Dua warga Kaltim dilaporkan terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19, bukan dari varian lama, melainkan dari subvarian Omicron terbaru yang belakangan mulai terdeteksi di sejumlah wilayah Indonesia.

Keduanya merupakan warga Samarinda tanpa riwayat perjalanan luar daerah. Setelah terkonfirmasi positif, mereka langsung ditempatkan di ruang isolasi karena komplikasi seperti diabetes dan gangguan paru.

Plt Direktur RSUD AWS dr. Indah Puspitasari, MARS mengonfirmasi bahwa kedua sampel swab antigen telah dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Banjarbaru untuk PCR lanjutan dan identifikasi varian virus penyebab infeksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun varian yang terdeteksi pada dua kasus ini diduga adalah MB.1.1, salah satu subvarian dari keluarga besar Omicron yang dikenal cepat menular namun cenderung menyebabkan gejala ringan.

Meski tidak separah varian Delta atau Omicron awal yang sempat mengguncang beberapa tahun lalu, MB.1.1 tetap membutuhkan kewaspadaan, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan mereka yang memiliki komorbid.

Varian Baru MB.1.1 dan Gejalanya

Varian MB.1.1 merupakan salah satu sublineage dari Omicron yang saat ini mendominasi kasus COVID-19 di Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan RI, varian ini mulai terdeteksi meningkat pada awal 2024 dan kini menjadi varian yang paling banyak ditemukan di sejumlah wilayah.

MB.1.1 termasuk dalam klad 24A berdasarkan klasifikasi Nextstrain dan secara teknis masih bagian dari keluarga besar BA.2.86. Meski tergolong varian yang mudah menular, Kemenkes menjelaskan bahwa hingga kini MB.1.1 tidak menunjukkan gejala yang lebih berat dibandingkan varian Omicron sebelumnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun belum menetapkannya sebagai Variant of Concern (VOC), melainkan masih dalam kategori Variant Under Monitoring (VUM), artinya terus dipantau karena berpotensi memengaruhi dinamika pandemi.

Ciri umum dari varian ini adalah gejala ringan seperti pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam, mirip flu biasa, dengan durasi infeksi rata-rata lima sampai enam hari. MB.1.1 juga diketahui memiliki kemampuan menghindari sebagian imunitas dari vaksin atau infeksi sebelumnya, meskipun vaksin masih dinilai efektif dalam mencegah gejala berat.

Oleh karena itu, detikers tidak perlu panik karena Kementerian Kesehatan sendiri mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih jika mengalami gejala atau kontak erat dengan pasien positif.

Cara Mencegah Penularan Varian MB.1.1

Meskipun gejala varian MB.1.1 umumnya ringan, upaya pencegahan tetap sangat penting untuk mencegah penyebaran yang lebih luas, terutama pada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan penderita komorbid.

Cara mencegahnya pun tidak jauh berbeda dengan saat virus Covid-19 muncul pertama kali. Atas rekomendari WHO dan Kemenkes RI, berikut cara cegah penularannya.

1. Gunakan Masker di Tempat Umum

Pemakaian masker tetap menjadi cara utama untuk mencegah penularan virus, apalagi di tempat tertutup, ramai, atau saat naik transportasi umum.

Masker medis atau KN95 direkomendasikan karena dapat menyaring partikel halus yang membawa virus. Meskipun gejala MB.1.1 cenderung ringan, pemakaian masker membantu melindungi diri dan orang lain, terutama kelompok rentan.

2. Cuci Tangan Secara Rutin

Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik membantu membunuh virus yang mungkin menempel di tangan. Jika tidak memiliki air dan sabun, gunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol minimal 60%.

3. Jaga Jarak Fisik

Menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, terutama yang sedang batuk atau bersin, dapat mengurangi risiko tertular droplet (percikan liur) yang membawa virus. Meskipun pembatasan sosial tidak lagi seketat dulu, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan saat terjadi lonjakan kasus seperti saat ini.

4. Terapkan Etika Batuk dan Bersin

Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin. Setelahnya, buang tisu ke tempat sampah tertutup dan cuci tangan. Langkah ini penting agar droplet tidak menyebar ke udara atau permukaan benda yang bisa disentuh orang lain.

5. Pastikan Ventilasi Ruangan Baik

Virus lebih mudah menyebar di ruang tertutup tanpa ventilasi. Membuka jendela dan pintu atau menggunakan sistem sirkulasi udara yang baik akan membantu menyebarkan udara segar dan mengurangi konsentrasi partikel virus di dalam ruangan.

6. Lakukan Vaksinasi dan Booster

Vaksinasi COVID-19, terutama vaksin bivalen yang efektif terhadap subvarian Omicron, tetap dianjurkan oleh Kemenkes. Vaksin dapat membantu tubuh mengenali dan melawan virus dengan lebih cepat, mengurangi risiko gejala berat jika terinfeksi.

Bagi yang belum vaksin atau belum booster, disarankan segera mendaftar di fasilitas kesehatan terdekat.

7. Lakukan Pemeriksaan Jika Bergejala

Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, atau nyeri tenggorokan, harap segera lakukan tes antigen atau PCR. Isolasi mandiri bisa dilakukan jika hasilnya positif, dan hindari kontak dengan orang lain sampai dinyatakan sembuh untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

8. Lindungi Kelompok Rentan

Orang tua, anak-anak, penderita komorbid (seperti diabetes, jantung, atau gangguan imun), dan ibu hamil lebih rentan terkena dampak serius COVID-19. Pastikan mereka mendapatkan vaksin lengkap dan dukungan dalam menerapkan protokol kesehatan.

Langkah-langkah di atas tetap harus dilakukan meski pandemi telah usai. Dengan meningkatnya laporan kasus dan kemunculan varian baru seperti MB.1.1, kewaspadaan masyarakat tetap dibutuhkan agar penyebaran virus bisa dikendalikan secara kolektif.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads