China melaporkan peningkatan kasus COVID-19 selama akhir Maret hingga Mei 2025. Kasus positif meningkat dari 7,5 persen menjadi 16,2 persen antara 31 Maret sampai 4 Mei.
Dikutip detikHealth dari South China Morning Post, spesialis penyakit pernapasan Zhong Nanshan memperkirakan kasus COVID-19 sudah mencapai puncaknya. Pada siklus ini, virus COVID-19 lebih menular dan gejalanya mirip dengan influenza yang disertai sakit tenggorokan. Penyebaran ini paling berdampak kepada orang lanjut usia.
"Gelombang infeksi virus Corona ini mencapai puncaknya dan diperkirakan menurun pada bulan Juni," ujar Zhong, dilansir Senin (26/5/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, Zhong Nanshan mengatakan jumlah orang yang terinfeksi virus Corona telah meningkat. Ini menurut data dari Hong Kong, Singapura, Inggris, Prancis, Brasil, dan Norwegia.
Berdasarkan laporan CDC China pada 8 Mei, jumlah kasus infeksi pernapasan akut secara keseluruhan masih dalam tingkat yang rendah. Namun, ada tren peningkatan jumlah kasus positif pada April 2025.
Hasil pengujian sejauh ini, tidak ada temuan patogen yang tidak diketahui atau penyakit menular yang baru muncul. Semua patogen yang terdeteksi adalah patogen mum yang diketahui.
CDC China mencatat total kasus COVID-19 yang didiagnosis secara nasional sebanyak 168.507 kasus selama bulan April. Sekitar 5 persen dari kasus ini adalah varian Omicron, dengan strain utama adalah seri XDV.
Meskipun risiko wabah masih terbilang rendah, para ahli mendesak masyarakat untuk mengambil tindakan preventif yang lebih masif. Zhong meminta khususnya kepada orang-orang yang berisiko, seperti lansia dan orang dengan penyakit kronis, untuk menggunakan masker serta menghindari tempat yang ramai dengan ventilasi udara yang buruk.
"Tidak ada cukup penelitian tentang seberapa aman dan efektif obat-obatan untuk anak-anak berusia di bawah lima tahun. Sehingga dalam kasus-kasus tersebut, para profesional medis harus meningkatkan perawatan dan observasi keperawatan," bebernya.
Sementara itu, peneliti di CDC, An Zhijie, mendorong orang-orang lebih rutin mencuci tangan, melakukan vaksinasi, dan segera memeriksakan diri bila mengalami gejala.
(des/des)