Pasukan Israel Bakal Masuk Gaza dengan Kekuatan Penuh, Ini Tujuan Utamanya

Internasional

Pasukan Israel Bakal Masuk Gaza dengan Kekuatan Penuh, Ini Tujuan Utamanya

Novi Christiastuti - detikKalimantan
Rabu, 14 Mei 2025 13:30 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu looks on during a meeting with US Secretary of Defense Pete Hegseth (out of frame) at the Pentagon in Arlington, Virginia, on February 5, 2025. (Photo by Jim WATSON / AFP)
PM Israel Benjamin Netanyahu/Foto: AFP/JIM WATSON
Balikpapan -

Pasukan militer Israel akan masuk ke Jalur Gaza 'dengan kekuatan penuh' dalam beberapa hari ke depan. Itu seperti yang disampaikan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu

Dikutip detikNews, Netanyahu menegaskan tujuan utama Israel di Jalur Gaza adalah menghancurkan Hamas. Ia menyebutnya dengan istilah penyelesaian operasi.

"Dalam beberapa hari mendatang, kami akan masuk dengan kekuatan penuh untuk menyelesaikan operasi. Menyelesaikan operasi berarti mengalahkan Hamas. Itu berarti menghancurkan Hamas," ucap Netanyahu dalam pernyataan yang dirilis kantor PM Israel, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (14/5/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak akan ada situasi di mana kami menghentikan perang. Gencatan senjata sementara mungkin terjadi, tetapi kami akan melakukan semuanya dengan sepenuhnya," sambungnya.

Netanyahu juga mengatakan Israel sedang berupaya mencari negara-negara yang mungkin bersedia menerima warga Palestina yang kini tinggal di Jalur Gaza. "Kami telah membentuk administrasi yang akan mengizinkan mereka (penduduk Gaza-red) untuk pergi, tetapi ... kami membutuhkan negara-negara yang bersedia menerima mereka. Itulah yang sedang kami kerjakan sekarang," ujarnya.

Berdasarkan pernyataan kantor PM Israel, Netanyahu memperkirakan 'lebih dari 50 persen akan pergi' jika diberi pilihan, yang merujuk pada penduduk Gaza. Pernyataan-pernyataan Netanyahu itu disampaikan saat berbicara kepada sekelompok tentara Israel yang luka-luka dalam pertempuran, yang menghadiri pertemuan di kantor PM Israel pada Senin (12/5).

Baca selengkapnya di sini.




(sun/mud)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads