Organisasi masyarakat (Ormas) adat lokal Kota Tarakan, Kalimantan Utara menyatakan penolakan keras terhadap kehadiran Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang diduga membawa aroma premanisme.
Untuk menyampaikan aspirasi itu, ormas adat setempat akan menggelar aksi damai pada Sabtu, 17 Mei 2025, dengan titik kumpul di Balai Adat Keramat pukul 09.00 WITA. Lalu akan bergerak menuju Simpang Empat GTM untuk menyuarakan sikap mereka.
Sekretaris Jenderal Yayasan Lembaga Budaya Dayak Tidung Bersatu, Ricky Febriansyah menjelaskan keputusan itu diambil setelah aliansi ormas adat menggelar pertemuan. Mereka sepakat untuk menjaga Kota Tarakan bebas dari segala bentuk premanisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sepakat bahwa di Kota Tarakan harus bebas dengan yang berbau premanisme," tegas Ricky, Selasa (13/5/2025).
Ricky menilai keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Tarakan selama ini telah terjaga dengan baik. Kehadiran ormas baru seperti GRIB Jaya dikhawatirkan akan mengganggu kondusifitas kota.
"Jadi kita tidak ingin Kota Tarakan dengan masuknya ormas baru yang ditakutkan tidak bisa menjaga kondusifitas di Kota Tarakan itu sendiri," ujarnya.
Isu keberadaan GRIB Jaya di Tarakan, meski masih berupa rumor, mendorong aliansi untuk bertindak cepat. "Kami tidak bisa menepis adanya rumor yang beredar atas keberadaan organisasi GRIB Jaya. Atas hal itu, pihaknya membuatkan aksi, agar jangan sampai organisasi itu ada baru dilakukan penolakan," kata Ricky.
Ia menegaskan ormas adat lokal di Tarakan selalu taat hukum dan bersinergi dengan TNI, Polri, serta pemerintah daerah. Ricky juga menyinggung kasus anarkis seperti pembakaran mobil kepolisian yang terjadi di wilayah lain dan dikaitkan dengan GRIB Jaya.
"Kami tidak ingin adanya ormas yang anarkis yang lahir dan terbentuk di bumi Paguntaka," katanya.
Jika GRIB Jaya berupaya masuk ke Tarakan, ormas adat akan melancarkan penolakan demi menjaga stabilitas kota. Ricky mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga Tarakan tetap kondusif.
"Pesan dari teman-teman, kita tetap bersama-sama melakukan koordinasi agar jangan sampai ada mereka yang mengatasnamakan ormas dan melakukan aksi premanisme. Mari kita sama-sama menjaga Kota Tarakan untuk tetap kondusif dan damai," tuturnya.
(sun/des)