Putin Mau Turun Gunung Bahas Perdamaian dengan Ukraina

Internasional

Putin Mau Turun Gunung Bahas Perdamaian dengan Ukraina

Farih Maulana Sidik - detikKalimantan
Minggu, 11 Mei 2025 22:00 WIB
In this pool photograph distributed by Russian state agency Sputnik, Russias President Vladimir Putin (L) and Moscow Mayor Sergei Sobyanin attend an Orthodox Easter service at the Christ the Saviour Cathedral in Moscow early on April 20, 2025. (Photo by Ramil SITDIKOV / POOL / AFP)
Vladimir Putin (Foto: AFP/RAMIL SITDIKOV)
Jakarta -

Presiden Rusia, Vladimir Putin akan turun gunung membahas perdamaian dengan Ukraina. Putin mengusulkan pembicaraan berlangsung di Istanbul, Turki pada 15 Mei 2025.

Dilansir dari Reuters, Minggu (11/5/2025), Putin mengirim ribuan pasukan ke Ukraina pada bulan Februari 2022. Invasi ini memicu perang yang telah menewaskan ratusan ribu tentara dan memicu konfrontasi paling parah antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962.

Terbaru, Putin mengusulkan pembicaraan langsung dengan Ukraina di Istanbul dalam upaya untuk "menghilangkan akar penyebab konflik" dan "untuk mencapai pemulihan perdamaian jangka panjang dan langgeng". Putin tak mau sekadar jeda melalui gencatan senjata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengusulkan agar Kyiv melanjutkan negosiasi langsung tanpa prasyarat apa pun," kata Putin dari Kremlin.

"Kami menawarkan otoritas Kyiv untuk melanjutkan negosiasi pada hari Kamis (15/5), di Istanbul," lanjutnya.

Putin mengatakan bahwa ia akan berbicara dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk memfasilitasi pembicaraan kedua negara.

"Usulan kami, seperti yang mereka katakan, sudah ada di atas meja, keputusan sekarang ada di tangan otoritas Ukraina dan kurator mereka, yang tampaknya dipandu oleh ambisi politik pribadi mereka, dan bukan oleh kepentingan rakyat mereka," ungkapnya.

Rusia, kata Putin, telah mengusulkan beberapa gencatan senjata, termasuk moratorium pemogokan fasilitas energi, gencatan senjata Paskah dan yang terbaru gencatan senjata 72 jam selama perayaan yang menandai 80 tahun sejak kemenangan dalam Perang Dunia Kedua. Namun, Putin menuduh Ukraina berulang kali melanggar gencatan senjata.




(mud/mud)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads