Petugas Damkar Serba Bisa, Kali Ini Dampingi Siswi SMK di Acara Kelulusan

Petugas Damkar Serba Bisa, Kali Ini Dampingi Siswi SMK di Acara Kelulusan

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Selasa, 06 Mei 2025 13:31 WIB
Petugas Damkar Sintang mendampingi siswi SMK mengabil surat kelulusan
Petugas Damkar Sintang mendampingi siswi SMK mengabil surat kelulusan (Foto: Istimewa)
Sintang -

Petugas Damkar kini punya julukan si serba bisa. Tidak hanya mengurusi soal kebakaran saja, melainkan persoalan lainnya di masyarakat. Bahkan sampai urusan mendampingi siswi ambil surat kelulusan.

Pengalaman itu dibagikan seorang petugas Damkar di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, bernama Yosef. Ia menjadi wali murid menggantikan orang tua seorang siswi bernama Petry Dahlia Wati.

Yosef turun tangan usai dimintai tolong oleh Petry lantaran orang tuanya berhalangan hadir langsung dalam penyerahan surat kelulusan di sekolahnya pada Senin (5/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petry Telepon Damkar Minta Tolong

Yosep bercerita, pendampingan ini bermula pada Sabtu, 3 Mei 2025 sore, ada laporan ke call center Damkar Sintang dari anak sekolah. Dalam laporan itu, bahwa anak sekolah tersebut minta tolong ke petugas damkar untuk mewakili menerima surat kelulusan dikarenakan orang tuanya berhalangan hadir.

"Kami dari pihak damkar langsung menanggapi laporan itu. Komandan regu langsung menugaskan saya untuk mewakili anak tersebut," kata Yosef.

Menurutnya, ini adalah hal biasa saat mendampingi, menggantikan, maupun menolong orang yang sedang memerlukan pertolongan.

"Saya tidak kenal dengan anak ini. Tapi tetap kita tolong. Pada prinsipnya, Damkar Sintang siap melayani masyarakat Kota Sintang dan sekitarnya selagi bisa ditangani. Terima kasih telah mempercayai damkar," ucapnya.

detikcom juga menghubungi Petry, Selasa (6/5/2025). Ia menceritakan awal mula bisa kepikiran meminta tolong ke petugas damkar.

"Orang tua saya tidak ada yang bisa hadir, jadi saya bingung. Ada kawan bilang coba minta tolong ke petugas damkar," kata Petry.

Awalnya, ia mengira ini hanya lelucon saja. Tapi, karena sedang dilanda kebingungan dan kesedihan, Petry pun mencoba menghubungi petugas Damkar Sintang melalui akun media sosialnya.

"Saya pikir ini bercanda. Ternyata benar bisa. Bapak petugas damkar bisa dan mau mendampingi saat pengambilan surat kelulusan setelah saya ceritakan kondisinya," ujar Petry.

Ia mengaku senang saat ada yang mendampingi. Tapi, juga ada rasa sedih dan sedikit rasa malu disaat semua siswi didampingi orang tua, sementara dia hanya didampingi petugas damkar yang awalnya tidak dikenali.

"Sedih, lihat teman-teman didampingi orang tua. Senang, karena dibantu petugas damkar. Tapi malu juga karena setelahnya di-bully," ucapnya.

Untuk diketahui, Petry adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Di Sintang, dia tinggal di rumah kos. Sementara kedua orang tuanya sudah memiliki rumah masing-masing di luar Sintang. Kedua kakaknya pun tidak lagi tinggal di Sintang.




(mud/mud)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads