Pabrik BYD Diusik Ormas, Moeldoko: Kalau Preman Ganggu, Habisin Aja

Nasional

Pabrik BYD Diusik Ormas, Moeldoko: Kalau Preman Ganggu, Habisin Aja

Septian Farhan Nurhuda - detikKalimantan
Jumat, 02 Mei 2025 17:30 WIB
Ketua Umum Periklindo Moeldoko
Ketua Umum Periklindo Moeldoko/Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikcom
Balikpapan -

Soal pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat diganggu organisasi masyarakat (ormas) membuat Moeldoko geram. Ia meminta pemerintah memberangus kelompok tersebut!

Moeldoko merupakan Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo). Ia menjelaskan aksi premanisme yang ditunjukkan ormas bisa merugikan dua pihak, yakni negara dan masyarakat. Sebab, negara bisa kehilangan investasi dan masyarakat kehilangan peluang kerja.

"Intinya adalah karena investasi berkaitan dengan ketenagakerjaan, atau angkatan kerja yang setahunnya bisa 2,5 juta orang, siapapun nggak boleh ganggu. Makanya saya bilang, kalau ada preman yang mengganggu (pembangunan pabrik), habisin aja! Berangus!" ujar Moeldoko di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena preman sekelompok orang kecil akan mengganggu segitu banyak orang yang mau bekerja. Pekerja tak bisa didapat karena orang nggak mau investasi, masa gara-gara itu investasi kita terganggu," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, ada dua produsen mobil yang disebut-sebut diganggu ormas saat membangun pabrik perakitan kendaraan di Subang, Jawa Barat, yakni BYD dan Vinfast. Pabrik BYD berlokasi di kawasan Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat dengan nilai investasi Rp 11,7 triliun. Perusahaan menargetkan fasilitas perakitan itu siap beroperasi mulai 2026.

Sementara Vinfast juga telah memulai pembangunan pabrik di Subang dengan dana awal sebesar US$ 200 juta atau Rp 3,2 triliun sejak 2024. Fasilitas tersebut punya kapasitas produksi 50 ribu unit setahun dan mampu menyerap hingga 3 ribu tenaga kerja.

Rencananya, pabrik Vinfast di Subang mulai beroperasi pada kuartal keempat tahun ini. Nantinya, fasilitas tersebut akan membuat mobil listrik dengan setir kanan.

Dalam kesempatan yang sama, kami sempat bertanya kepada Moeldoko mengenai fenomena premanisme yang terus-terusan terjadi di Indonesia. Ia menegaskan ada tokoh berkepentingan di balik 'kebiasaan' tersebut. Hanya saja, ia tak mengurainya lebih detail.

"Ya, banyak kepentingan, intinya banyak kepentingan," kata Moeldoko.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikOto dengan judul Moeldoko Geram Pabrik BYD Diusik Ormas: Habisin Aja!




(sun/mud)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads