Cerita Kopda Muryustam Kondisi di Pelosok Kaltara, Bak 'Medan Perang'

Cerita Kopda Muryustam Kondisi di Pelosok Kaltara, Bak 'Medan Perang'

Oktavian Balang - detikKalimantan
Kamis, 01 Mei 2025 18:30 WIB
Melihat kondisi jalan rusak dan licin yang ada di Krayan Selatan
Melihat kondisi jalan rusak dan licin yang ada di Krayan Selatan (Foto: Dok Kopda Muryustam)
Krayan Selatan -

Kopral Dua (Kopda) Maryustam, seorang Babinsa dari Koramil 0911-06/Krayan, telah tujuh tahun mengabdi di Krayan Selatan, Kalimantan Utara. Bertugas di wilayah terpencil dengan medan jalan yang terjal, berbatu, dan kerap banjir, ia menjalani tugas dengan penuh dedikasi meski tantangan tak pernah ringan.

"Bayangkan, jalan ini bagaikan medan perang. Berlubang, licin, dan sering terendam air. Saya bolak-balik ke Koramil Long Bawan seminggu sekali, kadang malam hari bersama istri atau berangkat subuh. Tak jarang kami bermalam di hutan, tidur di tanah basah karena motor tak bisa lewat," ungkap Maryustam kepada detikcom, Kamis (1/5/2025).

Menangani 13 desa di Kecamatan Krayan Selatan, Maryustam menghadapi keluhan utama warga, jalan rusak dan maraknya minuman keras.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengatasi infrastruktur, ia mengkoordinasikan gotong royong warga, memprioritaskan perbaikan jalan menuju fasilitas vital seperti sekolah dan puskesmas.

"Kami identifikasi kerusakan, susun rencana realistis, dan libatkan masyarakat. Transparansi anggaran juga penting agar warga percaya," jelasnya.

Tugas hariannya meliputi sosialisasi program, menangani keluhan warga, hingga membuat laporan harian untuk komandan.

Meski ada anggaran operasional untuk bensin dan perawatan kendaraan, harga sembako yang mahal dan minimnya jaringan internet menjadi beban tersendiri.

"Harga sembako tinggi, internet susah. Tapi, melihat warga terbantu itu kepuasan tersendiri," ujarnya.

Suka Duka di Krayan

Maryustam menceritakan suka duka bertugas di Krayan. Keakraban dengan warga, seperti keluarga, dan keindahan alam jadi penyemangat. Namun, jalan buruk dan keterbatasan akses kerap menyulitkan, terutama saat keadaan darurat.

"Pernah kaki lecet, tubuh lelah, tapi tugas harus dijalankan. Itu sumpah prajurit," tegasnya.

Harapannya untuk Krayan sederhana namun mendalam, percepatan pembangunan dan perhatian pemerintah."Saya ingin Krayan maju seperti daerah lain. Pemerintah perlu ke sini, lihat langsung kondisi masyarakat perbatasan agar pembangunan tepat sasaran," tuturnya.




(mud/mud)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads