Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah merampungkan mediasi terkait dugaan penyebaran ajaran sesat 'Islam Sejati. Hasilnya, tidak terbukti adanya penyebaran ajaran sesat yang dilakukan Alan Kurniawan selaku terduga pemimpin kelompok tersebut.
MUI Kecamatan Sandai adalah pihak yang pertama kali mengeluarkan surat pernyataan ada kegiatan keagamaan dari kelompok Alan Kurniawan di Desa Sandai Kiri diduga menyimpang dari ajaran Islam.
Tuduhan yang hanya berdasarkan informasi yang dihimpun dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan hasil pengamatan langsung di lapangan beserta bukti rekaman audio dan video ini pun tidak dapat dibuktikan.
"Jadi tidak ada unsur menyebarluaskan apa yang dialami dalam mimpinya Alan. Pada prinsipnya tidak ada penyebaran ajaran," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ketapang, Syarifendi dalam mediasi tersebut.
Syarifendi mengatakan, mediasi ini bukan mencari siapa yang kalah dan menang. Tetapi mencari jalan keluar yang terbaik untuk menyelesaikan perbedaan pendapat.
Dalam mediasi yang turut dihadiri TNI-Polri, Camat Sandai, Wakil MUI Ketapang, Kesbangpol, Sekretaris MUI Kecamatan Sandai, Ketua Tim PAKEM Ketapang, tokoh agama, MABM, para alim ulama, kades dan masyarakat disepakati bahwa tidak ada ajaran baru yang disebarluaskan.
"Jika kita semua sepakat bahwa tidak ada penyebaran ajaran, maka hari ini kita akhiri," kata Syarifendi.
Ia pun menitip pesan agar tidak ada lagi kehebohan yang tercipta berdasarkan mimpi seperti ini terjadi kembali. Segala sesuatu jangan terburu-buru atau langsung diposting di media sosial tanpa mencari kebenaran terlebih dahulu.
"Usahakan mimpi itu diceritakan di intern saja, jangan di media sosial nanti seolah-olah jadi ajaran," kata Syarifendi.
Wakil Ketua MUI Ketapang, KH. Abdullah Al Faqir menambahkan, dalam mediasi ini disimpulkan bahwa Alan tidak menyebarkan aliran sesat atau penyimpangan.
"Saya tidak mengatakan dia ini penyimpangan, tapi gagal paham. Jadi tidak perlu diikuti oleh orang lain. Jangan percayakan mimpi," kata dia.
Menurutnya, apa yang sudah disampaikan Alan dalam klarifikasinya sudah jelas bahwa ia hanya berbagi cerita pengalaman dalam mimpinya. Pun penyampaian itu hanya di ruang lingkup keluarga.
"Ini sudah jelas, apa yang disampaikan adinda Alan tidak menggunakan referensi, tidak menggunakan hasil dari ajaran seorang guru. Mimpi itu timbul kadang karena khayalan dan mimpi itu tidak bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan," katanya.
Abdullah meminta kepada semua yang hadir dalam mediasi ini maupun masyarakat luas yang pernah mendengarkan rekaman visual isu indikasi ajaran sesat untuk bertabayun.
"Saya minta, adinda Alan jangan dikucilkan ya. Tetap diterima dengan baik di masyarakat dan dimanapun ia berada. Nanti adinda Alan kembali ke jalan yang benar ya berdasarkan syariat Islam yang sesungguhnya, belajar ngaji ya," pesannya.
Simak Video "Video: Pemimpin Aliran 'Islam Sejati' Akhirnya Muncul, Ini Pengakuannya"
(mud/mud)