Survei Seismik Migas di Kaltara: Pengawasan dan Sosialisasi Berjalan Baik

Survei Seismik Migas di Kaltara: Pengawasan dan Sosialisasi Berjalan Baik

Oktavian Balang - detikKalimantan
Minggu, 27 Apr 2025 10:59 WIB
Kapal Seismik Migas yang beroperasi di Perairan Kalimantan Utara
Kapal Seismik Migas yang beroperasi di Perairan Kalimantan Utara (Foto: Istimewa)
Tanjung Selor -

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memastikan tindak lanjut kegiatan survei seismik 3D di Wilayah Kerja (WK) Akia, lepas pantai Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, berjalan sesuai rencana.

Kegiatan yang dilakukan oleh Armada Akia BV bersama SKK Migas ini bertujuan mencari cadangan minyak dan gas bumi (migas) untuk mendukung kemajuan ekonomi daerah.

Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Kaltara, Trimulbar, mengungkapkan bahwa koordinasi dan sosialisasi telah dilakukan secara intensif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dua bulan lalu, Armada Akia dan SKK Migas Kalimantan-Sulawesi sudah bertemu Gubernur Kaltara. Kegiatan ini disambut baik oleh pemprov," ujar Trimulbar kepada detikcom, Sabtu malam (26/4/2025).

Sosialisasi dilakukan dalam dua tahap. Pertama, dengan Pemerintah Provinsi Kaltara dan Pemerintah Kabupaten Bulungan sebagai pemegang wilayah. Kedua, dengan nelayan di Kota Tarakan dan Pulau Bunyu, yang beraktivitas di sekitar WK Akia.

"Kami juga ikut scouting laut untuk sosialisasi langsung ke nelayan dan membersihkan material terapung di area kerja," tambah Trimulbar.

Pengawasan Ketat dan Operasi Berjalan

Survei seismik resmi dimulai setelah scouting laut pada 10 April 2025, yang berakhir dua hari lalu. Kegiatan ini diperkirakan berlangsung selama sebulan. Untuk memastikan keamanan, pengawasan melibatkan Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal XIII Tarakan dan nelayan setempat.

"Ada kapal pandu di depan dan belakang untuk mengawasi. Kapal utama menarik kabel data sepanjang 10 km, jadi kami minta nelayan menjauh dari area ini," jelas Trimulbar.

Dinas ESDM juga telah mengarahkan Armada Akia untuk memberi pemberitahuan kepada nelayan dan kapal yang melintas melalui Dinas Perhubungan Tarakan dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Bunyu.

"Kami antisipasi agar tidak ada gangguan aktivitas laut," tegasnya.

Manfaat dan Dampak Lingkungan

Kegiatan ini diharapkan menggali potensi migas di Kaltara, yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat.

"Tujuan utama adalah menemukan cadangan migas untuk kemajuan Kaltara," ungkap Trimulbar.

Namun, ia mengakui adanya dampak lingkungan, terutama pada aktivitas nelayan."Area kerja harus steril, jadi nelayan diminta menjauh sementara. Tapi ini dalam pengawasan ketat," katanya.

Trimulbar menegaskan bahwa dampak lingkungan telah dianalisis, dan langkah mitigasi diterapkan, termasuk pembersihan material terapung selama scouting.

Dengan dukungan Pemprov Kaltara dan pengawasan ketat, survei seismik ini diharapkan berjalan lancar dan membuka peluang baru bagi pengembangan sektor migas di Kaltara.




(mud/mud)
Hide Ads