Soeharto & Gus Dur Diusulkan Kemensos Jadi Pahlawan Nasional

Nasional

Soeharto & Gus Dur Diusulkan Kemensos Jadi Pahlawan Nasional

Inkana Putri - detikKalimantan
Kamis, 24 Apr 2025 06:00 WIB
Mensos Gus Ipul (Adrial/detikcom)
Foto: Mensos Gus Ipul (Adrial/detikcom)
Jakarta -

Presiden Ke-2 RI Soeharto dan Presiden Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur diusulkan menjadi pahlawan nasional. Usulan dari Kementerian Sosial (Kemensos) itu diungkapkan oleh Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Dilansir detikNews, kedua nama tersebut berpeluang untuk mendapat titel pahlawan nasional pada tahun ini. Selain Soeharto dan Gus Dur, Gus Ipul juga menyampaikan ada beberapa nama lain yang tidak disebutkan satu per satu.

"Tahun ini ada beberapa nama yang berpeluang di antaranya Presiden kedua Soeharto dan Presiden keempat Gus Dur," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini Kementerian Sosial telah menerima usulan beberapa nama calon pahlawan nasional dari daerah. Ada yang pro dan kontra, tetapi Gus Ipul menilai hal tersebut merupakan persoalan biasa. Menurutnya, calon pahlawan nasional juga manusia yang memang tidak sempurna.

Meski sosok yang diusulkan tidak sempurna, kata Gus Ipul, tetapi setiap tokoh punya sisi baik. Kebaikan-kebaikan itu menjadi pertimbangan pemberian titel pahlawan nasional.

"Kebaikan-kebaikannya juga harus jadi pertimbangan. Pak Harto, Gus Dur, juga seluruh pahlawan yang diusulkan itu pada dasarnya memiliki kelemahan dan kekurangan. Kenapa? Karena mereka manusia. Manusia itu tempatnya kesalahan. Jadi nggak ada yang sempurna," jelasnya.

Gus Ipul menjelaskan pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto dan Gus Dur adalah bentuk mengingat jasa-jasa baiknya. Menurutnya, nilai-nilai baik dari para tokoh harus dipertahankan dan diadopsi. Adapun nilai-nilai buruknya tidak perlu diteruskan.

"Setelah dievaluasi, ya sudahlah. Mungkin kekurangan, kekeliruannya harus kita terima sebagai bagian dari perjalanan bangsa ini. Tetapi jasa-jasa baiknya itu juga enggak boleh kita lupakan. Lebih enak gitu aja. Jadi kan sejarah sudah mencatat. Ya sudah lah, biar nanti bisa jadi inspirasi bagi generasi yang akan datang," sambungnya.

Gus Ipul menambahkan Soeharto berpeluang besar mendapat gelar pahlawan tahun ini usai namanya dicabut dari TAP MPR 11/1998 soal korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Dia menegaskan pemberian gelar pahlawan berawal dari usulan masyarakat. Usulan tersebut ditampung di kabupaten/kota, lalu diusulkan oleh bupati/wali kota tempat tokoh itu lahir.

Nama yang diusulkan itu kemudian akan dikaji Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD), lalu diusulkan oleh bupati/wali kota ke gubernur. Dari gubernur, barulah nama-nama itu diusulkan ke Kementerian Sosial.

Selanjutnya, Kementerian Sosial akan membentuk Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) lalu mengusulkan nama-nama ke Dewan Gelar. Kemudian, nama pahlawan baru akan diputuskan oleh presiden. Nantinya, ada sekitar 20 nama yang tahun ini diusulkan.

Artikel ini telah tayang di detikNews dengan judul Kemensos Usulkan Soeharto & Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional Tahun Ini




(des/des)
Hide Ads