FSP Kahutindo Tarakan Siapkan Jambore Nasional: Tanam 1.000 Bibit Pohon

FSP Kahutindo Tarakan Siapkan Jambore Nasional: Tanam 1.000 Bibit Pohon

Oktavian Balang - detikKalimantan
Sabtu, 19 Apr 2025 19:04 WIB
Ketua DPC FSP Kahutindo Kota Tarakan, Rudi mengungkapkan itu merupakan agenda tahunan dengan konsep yang berbeda setiap tahunnya.
Ketua DPC FSP Kahutindo Kota Tarakan, Rudi/Foto: Istimewa
Balikpapan -

Federasi Serikat Pekerja Kayu dan Hutan Indonesia (FSP Kahutindo) Kota Tarakan mempersiapkan Jambore Nasional yang akan digelar dalam waktu dekat. Ketua DPC FSP Kahutindo Kota Tarakan, Rudi mengungkapkan itu merupakan agenda tahunan dengan konsep yang berbeda setiap tahunnya.

Tahun ini, jambore akan mengusung tema penghijauan dengan target penanaman lebih dari 1.000 bibit pohon. "Ide penghijauan ini berasal dari diskusi di Sekretariat Nasional. Kami, sebagai perwakilan pekerja Kautindo, telah mengajukan usulan ke DPP, dan sudah disetujui. Sekarang, kami sedang merumuskan konsep kegiatan secara internal, " ujar Rudi kepada detikKalimantan, Sabtu (19/4/2025).

Rudi menjelaskan persiapan jambore masih dalam tahap perumusan internal. Meski belum ada kepastian lokasi apakah di Bumi Perkemahan atau di Pantai Amal, kegiatan itu diperkirakan akan berlangsung selama 2-3 hari. Peserta diperkirakan mencapai 300 orang, termasuk perwakilan dari Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan, dengan estimasi 10-15 peserta per kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum ada kolaborasi resmi dengan pemerintah untuk kegiatan ini, tapi kami terbuka untuk itu di masa depan. Saat ini, fokus kami adalah menyempurnakan konsep secara internal, " tambahnya.

Dampak Efisiensi Anggaran pada Pekerja

Selain membahas jambore, Rudi juga menyampaikan pandangannya terkait efisiensi anggaran yang berdampak pada dunia usaha dan pekerja. Menurutnya, efisiensi anggaran dari pemerintah pusat sedikit banyak memengaruhi sektor ketenagakerjaan, meskipun dampaknya tidak terlalu signifikan, hanya sekitar beberapa persen.

"Namun, dampaknya jelas terasa. Contohnya, di PT Intraka Tarakan, teman-teman pekerja mengalami efisiensi anggaran. Ada juga masalah BPJS yang masih tertunda untuk beberapa pekerja," ungkap Rudi.

Ia menegaskan bahwa serikat pekerja terus berupaya memperjuangkan hak-hak pekerja yang terdampak. FSP Kahutindo juga telah berkoordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), meskipun pembahasan masih terfokus pada internal organisasi.

"Kami sering berkomunikasi dengan Apindo, tapi untuk jambore ini, kami belum melibatkan mereka secara langsung," katanya.

Harapan Serikat Pekerja

Rudi berharap pemerintah lebih cermat dalam mengkaji kebijakan efisiensi anggaran agar tidak berdampak buruk pada pekerja. "Efisiensi ini harus dipahami betul, karena pengembangan pemerintahan yang berlebihan bisa memengaruhi dunia usaha dan pekerja. Kami berharap pemerintah tidak menyentuh hal-hal yang berkaitan langsung dengan kepentingan pekerja," terangnya.

Terkait Jambore Nasional, Rudi optimistis kegiatan ini akan sukses. Ia berjanji akan memberikan pembaruan lebih lanjut setelah rapat besar di Tarakan dalam beberapa hari ke depan.

"Tunggu kabar dari kami. Setelah saya tiba di Tarakan, mungkin 2-3 hari lagi, kami akan finalisasi rencana," tutupnya




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads