Waspada Oli Palsu, Begini Cara Membedakannya dengan Oli Asli

Waspada Oli Palsu, Begini Cara Membedakannya dengan Oli Asli

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Rabu, 16 Apr 2025 10:01 WIB
Ilustrasi Oli Mobil
Ilustrasi oli. Foto: Shutterstock
Samarinda -

Peredaran oli palsu di Kalimantan Barat (Kalbar) semakin meresahkan masyarakat. Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan mengungkapkan bahwa transaksi oli palsu yang mencatut merek Pertamina mencapai Rp 85 miliar per bulan.

Sementara itu, Polda Banten juga mengungkap produksi oli palsu di Tangerang yang diedarkan ke wilayah Banten hingga Kalimantan. Dilansir detikNews, omzetnya mencapai Rp 5,2 miliar dalam tiga bulan dengan omzet harian sekitar Rp 57 juta. Bahan oli mentah didapat dari sebuah perusahaan di Bogor.

Ciri-Ciri Oli Palsu yang Perlu Diketahui

Agar tidak tertipu, berikut detikKalimantan jelaskan beberapa cara membedakan oli asli dan palsu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Nomor Produksi

Periksa nomor produksi pada tutup dan botol kemasan. Oli asli memiliki nomor produksi yang sama pada keduanya. Jika berbeda, kemungkinan besar oli tersebut palsu.

2. Kemasan

Oli asli memiliki kemasan yang rapi dengan warna label tajam dan jelas. Sementara itu, oli palsu seringkali memiliki label yang pudar atau terkelupas, serta perbedaan font atau logo yang tidak jelas.

3. Segel dan Tutup Botol

Pastikan botol oli masih tersegel dengan baik. Oli palsu seringkali memiliki segel yang longgar atau bahkan tidak ada segel sama sekali.

4. QR Code dan Hologram

Beberapa produk oli asli dilengkapi dengan QR code yang dapat dipindai untuk memverifikasi keaslian produk. Selain itu, terdapat hologram pada tutup botol yang hanya terlihat pada sudut tertentu.

Langkah Pencegahan Oli Palsu

1. Beli di Tempat Resmi

Untuk memastikan keaslian produk, belilah oli di bengkel resmi atau toko terpercaya.

2. Periksa Kemasan

Sebelum membeli, periksa kemasan oli secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pemalsuan.

3. Laporkan Kecurigaan

Jika menemukan produk yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwajib atau layanan konsumen resmi.

Dengan meningkatnya kesadaran dan kehati-hatian, diharapkan peredaran oli palsu seperti yang terjadi di Kalbar dapat ditekan. Sehingga kendaraan masyarakat tetap terjaga performanya dan terhindar dari kerusakan akibat penggunaan oli palsu. Semoga informasi ini bermanfaat.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads