Elpani, Kepala Desa (Kades) Pusaka di Kecamatan Tebas yang dilaporkan ke Inspektorat Kabupaten Sambas mulai bersuara. Pria yang akrab disapa Ning Epan ini membantah perselingkuhan yang dituduhkan warga kepadanya.
Ditemui detikKalimantan di ruang kerjanya pada Senin (14/4), Elpani mengatakan dirinya tidak pernah melakukan perselingkuhan dengan Sekretaris Desa (Sekdes) Pusaka.
"Saya akui, saya memang berpoligami. Tapi saya tidak selingkuh apalagi berzina seperti yang dituduhkan oleh sekelompok masyarakat, dan isu-isu di media sosial," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan, poligami yang dilakukannya dengan Sekdes tidak menjadi masalah dalam keluarganya, baik antara istri tua maupun dengan anak-anaknya.
Ia mengatakan sampai hari ini dia masih menunggu panggilan dari Inspektorat Sambas maupun Dinsos Pemdes atau yang berwenang terhadap laporan warga kemarin. Ia dengan tegas mengatakan akan mengklarifikasi semua tuduhan itu.
"Saya akan jelaskan semuanya setelah saya dipanggil oleh Inspektorat maupun pihak manapun yang berwenang soal masalah itu. Akan saya jelaskan semuanya secara terang-benderang," tegasnya.
Elpani mengatakan dia punya hak untuk berpoligami dengan alasan tertentu. Ia heran kenapa poligami tersebut dipermasalahkan. Padahal menurutnya poligami bukan perbuatan melanggar hukum agama maupun undang-undang, meskipun ada ketentuan yang ketat bagi ASN, TNI dan Polri.
"Saya lihat sebagian masyarakat yang unjuk rasa itu adalah orang yang memiliki kepentingan. Namun sebagai kepala desa, saya tidak marah kepada semua yang unjuk rasa, karena ketidaktahuan mereka yang berunjuk rasa," katanya.
Elpani mengatakan, pasca-aksi unjuk rasa masyarakat yang menuntut dirinya Sekdes Pusaka untuk dinonaktifkan, pelayanan di Kantor Desa Pusaka tetap berjalan normal seperti biasa. Masyarakat yang datang tetap dilayani tanpa ada gejolak apapun.
"Lihat saja semua staf saya di kantor ini bekerja seperti biasa, tidak ada gejolak apapun. Karena mereka semua sudah tahu tuduhan perselingkuhan itu tidak benar. Anak dan istri tua saya juga baik-baik saja, bahkan mereka tetap hidup bahagia seperti biasa," katanya.
Ketika ditanya alasan kenapa dia melakukan nikah siri dan masyarakat tidak diberi tahu, Elpani justru menjawabnya sambil bercanda.
"Namanya juga siri, itu artinya sembunyi-sembunyi, kalau diberitahu kepada semuanya itu bukan nikah siri namanya," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga mendatangi Inspektorat Sambas untuk mendesak agar Kades dan Sekdes Pusaka dinonaktifkan atau mundur dari jabatan. Desakan ini karena warga merasa resah dengan perselingkuhan yang dituduhkan. Apalagi, dikabarkan ada anak dari hubungan ini.
(des/des)