Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) dan Lapak Baca di depan gedung DPRD Kalteng sudah bubar. Kegiatan yang diinisiasi Gerakan Mahasiswa Kritis Palangkaraya (Germis Palangkaraya) tersebut sempat coba dibubarkan paksa oleh sekelompok orang yang mengaku keamanan DPRD Kalteng pada Sabtu (12/4/2025) pukul 22.25 WIB.
Berdasarkan rilis pers berjudul PERSAMI RAKYAT KALTENG MELAWAN SERTA LAPAK BACA GRATIS, pada pukul 22.25 WIB massa aksi yang sedang berdiskusi di trotoar depan Gedung DPRD mendapatkan teguran dari seorang pria yang mengaku petugas keamanan DPRD. Massa aksi lainnya lalu mencoba menengahi kejadian tersebut. Namun massa aksi mendapatkan perlakuan kasar berupa dorongan dari orang tersebut.
Tak berselang lama, segerombolan orang datang mengaku sebagai petugas keamanan Gedung DPRD Kalteng. Insiden memuncak ketika ada massa aksi mengalami kekerasan fisik berupa pukulan di bagian wajah sebanyak dua kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berselang lama, seorang peserta aksi yang merekam insiden tersebut sambil memegang kopi panas, mendapatkan dorongan yang menyebabkan kopi panas tersebut tersiram ke bagian wajah peserta aksi hingga mengakibatkan luka-luka. Di tengah kericuhan, tiba-tiba muncul seseorang yang membawa bambu berukuran kurang lebih 60 cm.
Kericuhan tersebut terus berlanjut hingga pihak kepolisian datang ke lokasi kejadian. Setelah itu, keadaan kembali kondusif dan massa aksi melakukan kegiatan seperti semula, membaca buku dan berdiskusi.
Sekitar pukul 02.00 WIB hujan deras turun dan tak kunjung reda hingga pukul 06.30 WIB. Karena cuaca yang tidak memungkinkan, massa aksi sepakat untuk tidak meneruskan perkemahan dan lapak baca gratis. Lalu mereka merapikan tenda dan membersihkan lokasi. Pukul 07.00 WIB massa aksi membubarkan diri dengan tertib.
Koordinator lapangan dari aksi tersebut, Rifael Sianturi mengatakan acara tidak memungkinkan untuk dilanjutkan karena kondisi dan cuaca yang tidak mendukung. "Acaranya terpaksa disudahi tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan karena situasi dan kondisi yang ekstrem, oleh hujan lebat, buku-buku basah semua Kak," terangnya saat dikonfirmasi detikKalimantan, Minggu (13/4/2025).
Kepala Seksi Operasional dan Pengendalian Satpol PP Kalimantan Tengah, Septidya Khairunisa Putri mengatakan selama kegiatan berlangsung, pihaknya ikut berjaga di lokasi.
"Memang sempat ada upaya dari beberapa mahasiswa untuk mendekati dan mencoba masuk ke area kantor DPRD, namun hal tersebut tidak sampai terjadi karena pagar kantor sudah terkunci dan personel kami berjaga di lokasi," terang Septi.
"Kami menghargai hak mahasiswa dalam menyampaikan pendapat di ruang publik, selama tetap dilakukan dengan tertib, damai, dan sesuai aturan yang berlaku. Kami juga mengapresiasi kerja sama para peserta aksi yang bisa menjaga kondusifitas hingga kegiatan berakhir dengan aman," pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari DPRD Kalteng, terkait ketegangan yang sempat terjadi antara peserta aksi dengan sejumlah orang yang mengaku petugas keamanan DPRD.
(sun/des)