Dadan, warga Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat menjadi korban kebakaran pada Kamis (3/4/2025). Semua harta benda di rumahnya, hangus dilahap api. Termasuk uang mahar senilai Rp 50 juta.
Meski demikian, rencana pernikahan dengan sang pujaan hati pada 20 April 2025 mendatang akan tetap dilaksanakan dengan kondisi seadanya.
"Semua isi rumah habis terbakar. Termasuk uang mahar sejumlah 50 juta rupiah yang saya simpan dalam kantong plastik," kata Dadan kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dadan tak menyangka musibah ini terjadi. Sebelum rumahnya hangus, Dadan bersama orangtua dan saudaranya pergi bersilaturahmi lebaran ke rumah tetangga. Tak berselang lama, ia mendapat telepon yang mengabarkan bahwa rumahnya terbakar.
"Saya ditelepon tetangga, bilang rumah kebakaran, kami semua panik," ujar Dadan.
Api begitu cepat menyebar dan menghanguskan rumahnya. Emas perkawinan yang disiapkan Dadan, masih bisa diselamatkan. Hanya itulah satu-satunya harta yang akan dibawa untuk pernikahan nanti.
"Uang mahar saya senilai 50 juta rupiah yang saya simpan dalam kantong plastik hangus terbakar. Hanya emas yang selamat," tuturnya.
Dadan percaya musibah yang terjadi ini adalah ujian. Ia rela dan tabah menghadapinya. Ia pun tetap yakin pernikahan kelak terlaksana. Tentunya akan dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan kedua belah pihak keluarga.
"Mungkin ini ujian dari Allah, kami berusaha tetap tabah. Untuk pernikahan, tetap dilaksanakan, kami rundingkan dulu dengan keluarga," ucapnya.
Bupati Kubu Raya, Sujiwo ikut prihatin atas musibah ini. Ia pun menyempatkan diri untuk mengunjungi para korban.
Sujiwo menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran. Setiap kepala keluarga yang terdampak kebakaran ini menerima bantuan berupa uang tunai sebesar Rp10 juta.
"Ini bentuk keprihatinan dan duka pemerintah daerah atas musibah ini," kata Sujiwo.
Sujiwo berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan secara pribadi.
"Kami juga akan menggalang dana melalui komunitas-komunitas sosial supaya bisa ikut meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah," katanya.
Ia berpesan kepada para korban untuk tetap sabar dalam menghadapi cobaan ini dan menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus hadir membantu masyarakat yang tertimpa bencana.
"Pemerintah wajib hadir saat ada warga yang tertimpa musibah," tegasnya.
Sujiwo juga mengajak para dermawan, khususnya yang berada di sekitar lokasi kejadian, untuk turut serta membantu korban kebakaran, apalagi masih dalam suasana bulan Syawal.
"Saya mengajak para dermawan untuk membantu saudara kita yang tertimpa musibah," tuturnya.
(mud/mud)