Salat Id di Islamic Center Samarinda, Gubernur Rudy Doakan Korban Banjir Kaltim

Salat Id di Islamic Center Samarinda, Gubernur Rudy Doakan Korban Banjir Kaltim

Yuda Almerio - detikKalimantan
Senin, 31 Mar 2025 12:35 WIB
Gubernur Kaltim Rudy Masud.
Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud. Foto: Dok. Pemprov Kaltim
Samarinda -

Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud melaksanakan Salat Idulfitri 1446 Hijriah di Masjid Baitul Mutaqqien Islamic Center Samarinda pada Senin (31/3/2025). Salat Idulfitri di Islamic Center kali ini berlangsung khusyuk dan tertib.

Ustaz Mursalin Al Fafidzh bertugas sebagai imam, sementara KH Ishak Ibrahim menyampaikan khotbah yang inspiratif. Pada momen spesial tersebut, Gubernur Rudy juga mengajak masyarakat memperkuat persaudaraan, menjaga toleransi, dan menghormati keberagaman sebagai landasan membangun Kaltim damai dan sejahtera.

"Mari kita jaga persaudaraan, toleransi, dan keberagaman sebagai kekuatan bersama untuk membangun Kaltim yang sejahtera dan damai menuju generasi emas," kata gubernur yang juga akrab disapa Harum ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gubernur Rudy juga meminta masyarakat untuk terus mendoakan para korban bencana di Kalimantan Timur, khususnya mereka yang terdampak banjir di Kabupaten Berau dan Kutai Timur. Ia menekankan bahwa solidaritas dan dukungan kepada sesama menjadi nilai penting dalam memperkokoh kebersamaan.

"Jangan lupa kita doakan saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Terutama korban banjir di Berau dan Kutai Timur. Mudah-mudahan diberikan kekuatan dan ketabahan. Dan kita hadir untuk mereka," ujarnya.

Dia juga mengingatkan masyarakat terkait risiko curah hujan tinggi yang akan terjadi di beberapa wilayah Kaltim, sesuai dengan prediksi BMKG dalam beberapa hari ke depan.

Zakat di Kaltim

Selain menyerukan toleransi, Rudy mengingatkan kembali pentingnya zakat sebagai rukun Islam yang memiliki peran besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia menggarisbawahi bahwa pengelolaan zakat harus dilakukan secara transparan, profesional, dan akuntabel untuk menjaga kepercayaan publik.

"Zakat harus dikelola dengan transparan, profesional, dan akuntabel agar kepercayaan publik semakin kuat," tegasnya.

Potensi zakat di Kalimantan Timur, menurut Harum, mencapai Rp6 triliun. Di awal 2025, BAZNAS Kaltim telah menghimpun Rp 4,6 miliar, di mana kontribusi dari aparatur sipil negara (ASN) mencapai sekitar Rp300 juta per bulan.

"Zakat dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang membantu masyarakat kurang mampu untuk mencapai kehidupan yang lebih baik," terangnya.

Rudy menekankan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga wujud kepedulian dan semangat berbagi demi kemajuan Kalimantan Timur yang lebih harmonis.

"Jika dikelola dengan baik, zakat dapat menjadi motor pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat yang membutuhkan," tutupnya.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads