Kabupaten Berau dilanda banjir sejak Senin (24/3/2025). Sembilan kampung di empat kecamatan terendam, dan dua nyawa melayang.
Ketinggian air diperkirakan mencapai 1-3 meter. Akibatnya, ratusan rumah warga terendam dan ribuan jiwa terdampak.
Bahkan, ada dua orang yang kehilangan nyawanya. Hingga kini, Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau masih bersiaga di sejumlah titik banjir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua korban sudah lansia (lanjut usia). Keduanya warga Kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung. Rencananya akan dikebumikan hari ini. Namun masih melihat situasi dan kondisi," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat saat dikonfirmasi detikKalimantan, Kamis (27/3/2025).
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikKalimnatan, empat kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Kelay (Kampung Merasa), Kecamatan Sambaliung (Kampung Bena Baru, Pegat Bukur, Inaran, Long Lanuk, dan Tumbit Dayak), Kecamatan Teluk Bayur (Kampung Tumbit Melayu, Labanan Makarti), dan Kecamatan Segah (Kampung Siduung Indah).
Nofian menerangkan saat ini pihaknya masih mengumpulkan data mengenai jumlah pasti warga yang terdampak. Namun diperkirakan ratusan kepala keluarga dan ribuan jiwa.
"Banjir sudah tiga hari. Bahkan mencapai ketinggian leher orang dewasa. Kami sudah menerjunkan personel masing-masing ke lokasi banjir. Untuk berikan bantuan dan pendataan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Nofian mengatakan, pihaknya selalu mendapatkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai curah hujan di Berau. Termasuk beberapa hari sebelum banjir.
Dari situ, BPBD Berau bisa menunaikan tindakan preventif dengan diseminasi banjir di kawasan hulu. Untuk sementara, lokasi yang cukup parah terkena banjir adalah Kampung Merasa, Kampung Tumbit Dayak, hingga Siduung Indah.
"Daerah ini yang hampir semua wilayahnya tertutup air. Bahkan ada satu kawasan di Siduung Indah itu sulit ditembus karena ketinggian airnya," jelasnya.
BPBD Berau telah membagi tiga tim ke beberapa titik wilayah, seperti di Kampung Merasa, Tumbit Dayak, dan Siduung. Juga ke kawasan lainnya yang membutuhkan bantuan.
Hingga kini, pihaknya belum bisa melakukan evakuasi menyeluruh karena kondisinya tak mendukung. Diperkirakan banjir bakal bertahan karena merupakan banjir kiriman, atau air limpasan akibat curah hujan tinggi di wilayah hulu.
"Kita berharap banjir bisa surut dan warga bisa diberikan bantuan maksimal," tegasnya.
(sun/mud)