Arus mudik di Kalimantan Selatan (Kalsel) terpantau masih aman terkendali, seperti di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin yang tak terjadi penumpukan penumpang dalam terminal keberangkatan.
"Semua berjalan lancar, tidak ada kendala. Tidak ada penumpukan penumpang di terminal keberangkatan," ujar Humas Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banjarmasin, Deni Hendra Mulyadi, Rabu (25/3/2025).
Hendra mengatakan sejauh ini kondisi di Pelabuhan Trisakti masih terkendali. Jumlah penumpang yang datang dari Surabaya sebanyak 1.200 orang dengan total kendaraan sebanyak 566 unit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, keberangkatan dari Banjarmasin mencapai 5.106 penumpang dengan total kendaraan 566 unit. Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 28, 29, dan 30 Maret 2025.
"Sedangkan arus balik itu sekitar 4, 5, 6 April," katanya.
Hendra juga mengungkapkan kelancaran di terminal keberangkatan tercapai dikarenakan para penumpang sudah mengerti cara membeli tiket melalui online. Sehingga tak ada penumpukan penumpang dan tak terdengar jasa calo di area pelabuhan.
"Jadi tidak seperti dahulu yang terjadi penumpukan," bebernya.
Selama momen mudik, ia menyebut, ada empat kapal yang beroperasi. Namun dalam sehari ada satu hingga dua kapal yang beroperasi datang dan berangkat secara bergantian.
Tak lupa, Hendra mengimbau penumpang kapal tidak mengenakan perhiasan yang mencolok saat mudik. Itu untuk menghindari aksi pencurian atau pencopetan yang terjadi karena ada kesempatan.
Salah seorang penumpang tujuan Surabaya, Haziri mengaku lebih memilih mudik menggunakan kapal dibandingkan transportasi lain. Terjangkaunya harga tiket kapal membuat ia lebih leluasa mudik bersama keluarga.
"Ada tujuh orang, biasanya emang pakai kapal. Kalau pesawat mahal," ungkap Haziri.
Setelah tiba di Surabaya, ia akan melanjutkan perjalanan menuju Bangkalan, Madura. Itu merupakan kampung halaman yang ia tinggalkan merantau.
Haziri sudah mempersiapkan keberangkatannya sejak enam bulan sebelumnya. Ia juga sudah memesan tiket empat hari sebelum keberangkatan, agar tak kehabisan.
"Kemarin tiket harga Rp 550.000," pungkas Haziri.
(sun/des)