Lokasi Pemantauan Hilal 1 Syawal 1446 H/Idulfitri 2025 di Kalimantan

Lokasi Pemantauan Hilal 1 Syawal 1446 H/Idulfitri 2025 di Kalimantan

Widhia Arum Wibawana - detikKalimantan
Rabu, 26 Mar 2025 13:29 WIB
Ilustrasi Rukyat Hilal
Ilustrasi rukyat hilal. Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Balikpapan -

Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan pemantauan hilal (rukyat hilal) di 33 lokasi di seluruh Indonesia untuk menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah sebagai penentuan Hari Raya Idulfitri 2025. Di antaranya termasuk beberapa daerah di Kalimantan.

Mengutip detikNews, hasil pemantauan hilal dari berbagai daerah itu kemudian akan dibahas dalam sidang isbat (penetapan) Hari Raya Idulfitri tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Masehi. Pemantauan hilal dan sidang isbat akan dilaksanakan pada Sabtu (29/5) mendatang di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta.

Lantas di mana saja lokasi pemantauan hilal di Kalimantan? Berikutnya daftarnya dirangkum detikKalimantan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Lokasi Pemantauan Hilal Idulfitri 2025 di Kalimantan

1. Kalimantan Barat

Pantai Indah, Sungai Kakap, Kubu Raya

2. Kalimantan Tengah

Menara Masjid Raya Darussalam, Palangka Raya

3. Kalimantan Timur

Puncak Hotel Five Premiere, Samarinda

4. Kalimantan Selatan

Rooftop Zuri Express Hotel, Banjarmasin

5. Kalimantan Utara

SATRAD 225 Tarakan, Kota Tarakan

Daftar Lokasi Pemantauan Hilal Idulfitri 2025 di Seluruh Indonesia

Sementara untuk provinsi lainnya di luar Kalimantan, berikut daftar lokasinya.

  1. Aceh: Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga
  2. Sumatra Utara: Anjungan Lantai IX Kantor Gubernur Sumatra Utara, Medan
  3. Sumatra Barat: Rooftop Hotel Rangkayo Basa Syofyan Inn, Padang
  4. Riau: Rooftop Premier Hotel, Pekanbaru
  5. Kepulauan Riau: Pantai Setumu Dompak, Kota Tanjungpinang
  6. Jambi: Rooftop Hotel Odua Weston, Kota Jambi
  7. Sumatra Selatan: Helipad Hotel Aryaduta, Palembang
  8. Bangka Belitung: Pantai Tanjung Raya, Bangka
  9. Bengkulu: Jalan Pariwisata No. 1, Kota Bengkulu
  10. Lampung: POB Pantai Canti, Kalianda, Lampung Selatan
  11. DKI Jakarta: Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta
  12. Jawa Barat: POB Gunung Putri, Kota Banjar
  13. Banten: Pantai Anyer
  14. Jawa Tengah: Pantai Binangun, Rembang
  15. DI Yogyakarta: POB Syekh Bela Belu, Parangtritis, Bantul
  16. Jawa Timur: Bukit Condrodipo, Gresik
  17. NTB: Pantai Loang Baloq, Mataram
  18. NTT: Rooftop Gedung Pelayanan BMKG, Kota Kupang
  19. Sulawesi Selatan: Delf Apartemen, Makassar
  20. Sulawesi Barat: Tanjung Mercusuar Sumare, Mamuju
  21. Sulawesi Tenggara: Pantai Bahari, Kabupaten Kolaka
  22. Sulawesi Utara: Apartemen MTC Megamas, Manado
  23. Gorontalo: Obyek Wisata Hiu Paus, Bone Bolango
  24. Sulawesi Tengah: Gedung Observasi, Donggala
  25. Maluku: Halaman Samping Rumah Dinas Wakil Gubernur, Ambon
  26. Maluku Utara: Pantai Ropu Tengah Balu, Halmahera Barat
  27. Papua: The Hele'yo Yobeh, Sentani, Jayapura
  28. Papua Barat: Hotel Kota Sorong.

Prediksi Kemenag: Idulfitri Jatuh pada 31 Maret 2025

Meski masih menunggu kepastian hilal, Kementerian Agama (Kemenag) memprediksi Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Prediksi ini disampaikan berdasarkan perhitungan hisab.

"Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan insyaallah kita akan sama, yaitu di tanggal 31 Maret," ujar oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad di Jakarta, Jumat (21/3/2025) lalu dilansir detikHikmah.

Abu menjelaskan bahwa secara astronomis, pada 29 Ramadan 1446 H, posisi hilal masih berada di bawah ufuk, antara -3 hingga -1 derajat, dan belum memenuhi kriteria Imkanur Rukyat MABIMS. Secara teori, hilal tidak mungkin dapat diamati pada tanggal tersebut.

Kendati demikian, pemantauan hilal (rukyatul hilal) tetap akan digelar Kemenag di seluruh Indonesia pada 29 Maret 2025. Hal ini dilakukan sebagai verifikasi atas perhitungan hisab dan bagian dari tradisi keagamaan.

"Meskipun tidak dapat diamati, rukyatul hilal tetap kami lakukan karena merupakan ajaran Islam. Yang kedua, juga saya kira syiar Islam, ketiga, juga merupakan bagian dari layanan keagamaan dari pemerintah," lanjut Abu.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads