Jalan Lintas Negara Indonesia-Malaysia atau Jalan Raya Malindo di Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, sempat lumpuh total pada akhir pekan ini. Hujan yang mengguyur Sanggau pada Jumat (21/3) merendam satu-satunya jalan penghubung menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong tersebut.
Ketinggian air bervariasi. Paling tinggi mencapai 1,5 meter. Tepatnya di Dusun Beringin Desa Bereng Berkawat serta Dusun Muara Ilai. Dua jalan ini sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua. Kendaraan roda dua harus diangkut menggunakan sampan atau rakit.
Polsek Beduai menyebutkan, selain kedua titik tersebut, ada tiga titik lain dengan ketinggian air yang lebih rendah di Dusun Beduai. Ketinggian air sekitar 10-80 centimeter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada lima titik lokasi banjir yang sudah masuk ke akses Jalan Raya Malindo di wilayah Kecamatan Beduai. Kondisi jalan nasional ini tidak dapat dilalui kendaraan roda dua, empat maupun enam," kata Kapolsek Beduai Iptu Hudson Siahaan kepada detikKalimantan.
Sementara itu, Camat Beduai Miko Martoyo juga melaporkan debit air naik cukup cepat merendam jalan utama. Ketinggian air tidak memungkinkan kendaraan lewat, sehingga dia mengimbau warga untuk menunda perjalanan. Tidak ada jalur alternatif.
"Pengendara yang memiliki urusan dan melewati jalan nasional di Beduai ini untuk menunda perjalanannya. Karena memang debit air, tidak bisa untuk dilewati," imbaunya.
Hasil pemantauan Polsek Beduai, banjir disebabkan meluapnya air Sungai Sekayam. Sungai tidak dapat menampung air hujan dan dampak dari intensitas curah hujan yang tinggi. Belum ada laporan warga mengungsi, tetapi polsek maupun kecamatan meminta warga tetap waspada bila sewaktu-waktu debit air meninggi.
Peristiwa ini menjadi banjir terparah kedua setelah banjir di akhir Januari lalu. Kala itu, ratusan rumah warga terendam dengan total sebanyak 786 kepala keluarga terdampak di Kecamatan Beduai.
Dari lima desa yang ada di Kecamatan Beduai, terdapat tiga desa yang mengalami banjir cukup parah. Tiga desa tersebut diantaranya Desa Bereng Bekawat, Kasro Mego dan Sungai Ilai.
Dari lima desa di Beduai, ada tiga desa yang cukup parah kondisi banjirnya. Desa Bereng Bekawat, Kasro Mego dan Sungai Ilai dengan ketinggian banjir mulai dari 1,5 meter hingga 3 meter.
(des/des)