Hitungan Pahala Lailatul Qadar Bisa Kalahkan Pahala 1.700 Tahun Nabi Nuh

Hitungan Pahala Lailatul Qadar Bisa Kalahkan Pahala 1.700 Tahun Nabi Nuh

Suki Nurhalim - detikKalimantan
Sabtu, 22 Mar 2025 08:00 WIB
Profil Gus Baha, Kiai Muda yang Muncul di Survei Ketum PBNU
Ilustrasi Gus Baha/Foto: detikcom
Balikpapan -

Umat Islam meyakini malam lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan. Berikut ini penjelasan Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.

Dikutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), Gus Baha menjelaskan keistimewaan lailatul qadar yang terekam dalam Al-Qur'an Surah Al-Qadar. Lailatul Qadar yang diperuntukkan kepada umat Islam bermula saat Nabi Muhammad berkeluh kesah atau mengadu kepada Allah SWT, soal usianya dan usia umatnya yang terbilang pendek.

Untuk diketahui, usia Nabi Muhammad terbilang pendek jika dibandingkan dengan usia nabi-nabi terdahulu. Sebut saja seperti usia Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, dan utusan Allah lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nabi Nuh jadi nabi saja 950 tahun. Itu dapat umat 80 orang. Jadi umurnya Nabi Nuh itu 1.700 tahun. Menjadi nabi 950 tahun. Kalau Nabi Ibrahim usianya sekitar 300 tahun. Dikhitan umur 80 tahun," kata Gus Baha sebagaimana dalam tayangan di YouTube Santri Gayeng pada Minggu (31/3/2024).

Awal Mula Adanya Lailatul Qadar

Menurut Gus Baha, Nabi Muhammad menilai nabi-nabi sebelumnya yang diberikan umur panjang memiliki pahala yang sangat banyak, karena memiliki waktu ibadah yang lebih lama di dunia.

"Nabi-nabi terdahulu itu usianya ribuan tahun. Lalu Nabi Muhammad itu iri. Wah, kalau usianya panjang lalu beribadah seperti Nabi Nuh betapa banyak pahalanya, sedangkan usiaku hanya 63 tahun," ujar Gus Baha.

Maka dari itu, Allah SWT kemudian menurunkan Surah Al-Qadar. Surah itu secara khusus menerangkan tentang diturunkannya Al-Qur'an dan Lailatul Qadar.

"Saat Nabi Muhammad begitu iri, Allah menurunkan inna anzalnahu fi lailatil-qadr. Wa ma adraka ma lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-mala'ikatu war-ruḫu fiha bi'idzni rabbihim, ming kulli amr. Salamun hiya ḫatta mathla'il-fajr," jelas Gus Baha.

Menurut Gus Baha, Allah SWT secara tersirat memberi tahu kepada Nabi Muhammad bahwa meskipun umatnya ditakdirkan berusia lebih pendek, soal pahala ibadah bisa menyamai bahkan melebihi para nabi dan kaum sebelumnya, yaitu dengan menggapai lailatul qadar.

Hitungan Pahala Lailatul Qadar

Dalam rinciannya, Gus Baha menyebut bila umat Nabi Muhammad rata-rata berusia 60 tahun, berarti memiliki kesempatan berpuasa Ramadan sekaligus menggapai lailatul qadar hingga 52 kali. Sebab, biasanya kebanyakan orang mulai kuat berpuasa di usia 8 tahun.

"Orang-orang sekarang berpuasa kira-kira 8 tahun. Kalau umurnya 60 tahun, puasa berapa kali itu? Jadi, 60 tahun kurangi 8 tahun berarti 52 tahun. 52 tahun dikali 83 tahun, wah banyak sekali. Lailatul qadar itu kan anggaplah sama dengan 83 tahun, wah itu sudah melampaui Nabi Nuh," terang Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah itu.




(sun/mud)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads