Lailatul qadar merupakan malam yang istimewa di setiap Ramadan, namun dirahasiakan Allah SWT. Jadi, umat Islam harus berupaya menggapainya, karena malam tersebut lebih baik dari seribu bulan.
Dikutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU) Jatim, mayoritas ulama berpendapat malam lailatul qadar terjadi pada tanggal ganjil di 10 hari terakhir Ramadan. Lalu, apa yang harus dilakukan dalam upaya menggapai lailatul qadar?
Cara Menggapai Keberkahan Lailatul Qadar:
1. Meningkatkan ibadah
Memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir Ramadan seperti dengan salat malam (tahajud), membaca Al-Qur'an, berdoa, dan berzikir. Itu seperti yang dilakukan Rasulullah berdasarkan penjelasan Aisyah ra.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَر
Artinya: Rasulullah SAW bila memasuki 10 hari, yakni 10 hari terakhir dari bulan Ramadan, mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. (HR Al-Bukhari).
Dalam kitab At-Tanbih, Abu Ishaq As-Syirazi menulis seyogianya orang mengisi 10 malam terakhir Ramadan dengan memperbanyak amal kebajikan, terlebih malam ganjil.
ويطلب ليلة القدر في جميع شهر رمضان وفي العشر الأخير أكثر وفي ليالي الوتر أكثر وأرجاها ليلة الحادي والعشرين والثالث والعشرين ويستحب أن يكون دعاؤه فيها اللهم انك عفو تحب العفو فاعف عني
Artinya: Dianjurkan mencari lailatul qadar di setiap malam Ramadan, terutama malam 10 akhir dan malam ganjil. Lailatul qadar paling sering diharapkan terjadi pada malam 21 dan 23. Dianjurkan memperbanyak doa di dalamnya, 'Allahumma innak 'afuun tuhibbul afwa Fa'fu 'anni'.
2. Beriktikaf di masjid
Upaya menggapai lailatul qadar juga bisa dilakukan dengan iktikaf di masjid, di 10 hari terakhir Ramadan. Iktikaf dipraktikkan langsung Rasulullah ketika Ramadan, sebagaimana hadis yang bersumber dari Imam Muslim.
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يعتكف العشر الأواخر من رمضان
Artinya: Bahwa Rasulullah SAW, beliau melaksanakan iktikaf di malam 10 terakhir bulan Ramadan.
Tujuan Rasulullah iktikaf yakni untuk mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar. Umat Islam yang mendapatkan malam tersebut akan memperoleh ampunan dan rahmat Allah SWT, yang tidak ada bandingannya.
3. Berinfak dan bersedekah
Infak dan sedekah pada malam lailatul qadar sangat dianjurkan. Itu dilakukan untuk meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Allah berfirman:
إِنَّ ٱلۡمُصَّدِّقِينَ وَٱلۡمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقۡرَضُواْ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنًا يُضَٰعَفُ لَهُمۡ وَلَهُمۡ أَجۡرٌ كَرِيمٌ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan (kepada) Allah pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) kepada mereka dan baginya (diberikan) ganjaran yang sangat mulia (surga).
Rasulullah juga sedekah di bulan Ramadan yang disaksikan sahabat. Mengenai hal itu terekam dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim.
انَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ (أَجْوَدَ) مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
Artinya: Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadan.
4. Berdoa dengan Khusyuk
Umat Islam dianjurkan berdoa dengan khusyuk, tawadu dan memohon ampun kepada Allah SWT agar diberikan keberkahan pada malam lailatul qadar. Ada satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW pada Aisyah ra, yang cocok diamalkan di bulan Ramadan.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Artinya: Dari Sayidah Aisyah, dia berkata, 'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat engkau jika aku tahu bahwa malam tertentu adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti saya ucapkan?' Nabi SAW menjawab, 'Bacalah doa berikut ini: Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa'fu'anni, (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).
5. Meningkatkan kebaikan
Di 10 malam terakhir Ramadan, kebaikan bisa diperbanyak seperti membantu orang lain, berbuat baik kepada orang tua, dan lain-lain. Itu dapat menjadi amal yang berkelanjutan dan terus mendatangkan keberkahan dari Allah SWT.
من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه. رواه البخاري
Artinya: Barang siapa yang mengisi lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Al-Bukhari). Wallahu a'lam.
(sun/mud)