Sampah masih menjadi masalah serius di Kota Banjarmasin. Kini pemkot berperang melawan sampah dengan mesin pencacah.
Pemkot Banjarmasin secara resmi meluncurkan mesin pencacah sampah di lima kecamatan. Totalnya ada 52 rumah pilah sampah.
"Kita harap dengan mesin pencacah bisa mengurangi sampah dengan maksimal," ujar Wali Kota Banjarmasin, M. Yamin, Senin (17/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yamin ingin masyarakat bisa menggunakan mesin pencacah itu dengan maksimal dan konsisten. Tak hanya secara simbolis di awal pemberian mesin saja.
Maka dari itu, pihaknya akan memantau jumlah sampah yang dihasilkan pascaadanya rumah pilah dengan mesin pencacah itu. Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Banjarmasin, Marzuki berharap program itu bisa mengurangi separuh dari total sampah yang ada.
"Semisal sehari itu dua ton, maka kita harap yang berakhir ke TPA itu ada satu ton saja. Malah kalau bisa di bawah itu lebih bagus," katanya.
Terkait anggaran, pihaknya mengeluarkan Rp 8 juta per bulan untuk satu rumah pilah. Anggaran itu untuk biaya operasional pembelian bahan bakar, dan upah jasa pilah.
"Serta Rp 2 juta untuk bangunan rumah pilah itu, namun hanya untuk di awal pembangunan. Diharapkan di pertengahan tahun ada perubahan," tegas Marzuki.
Seperti diketahui, saat ini Banjarmasin tengah menghadapi masalah sampah. Itu terjadi pascapenutupan TPAS Basirih pada Sabtu (1/2) oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq.
Dampaknya, banyak ditemukan TPA liar di jalan Banjarmasin. Itu kemudian menjadi sorotan masyarakat yang mengeluhkan banyaknya sampah.
(sun/des)