.webp)
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin menemukan peredaran produk MinyaKita yang volumnya tak sesuai dengan kemasan. Temuan tersebut sudah dilaporkan ke Pemprov Kalimantan Selatan.
"Memang ditemui ada yang volumenya kurang, dan itu sudah kita teruskan ke dinas provinsi," ujar Kepala Disdagin Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar saat ditemui detikKalimantan, disela-sela sidak pada Kamis (13/3/2025).
Tezar menyebutkan jika MinyaKita yang tak sesuai dengan volume pada kemasan itu ditemui di dua toko sembako. Ia pun mengatakan jika sampel yang diperiksa diambil sebanyak 50 dari total produk 450 MinyaKita kemasan bantal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serta 80 sampel botol dari total 3.120 produk yang tersedia. Dari total sampel, ditemukan hanya satu sampel yang memenuhi batas ketentuan.
"Sementara itu 11 sampel melanggar ketentuan T-1 dengan minus 15 hingga 29,9 mililiter, dan 67 sampel melanggar ketentuan T-2 dengan minus di atas 3 mililiter," katanya.
Mengenai harga jual yang di atas HET, diungkap Tezar juga ditemui di pasaran. Penyebabnya ialah dikarenakan terjadinya jual beli dari tangan kedua.
"Seandainya beli di tangan pertama saja mungkin harganya tetap sesuai HET," tutur Tezar.
Sementara itu, salah satu pedagang di pasar Banjarmasin, Amat mengaku sempat khawatir dengan jumlah volume MinyaKita yang ia jual.
Ia takut jika volume MinyaKita yang dijualnya itu tak sesuai dengan jumlah yang tertera di kemasan. Sehingga, untuk sementara waktu ia tak menjual minyak goreng dengan merk tersebut.
"Stok masih lumayan, tapi kita stop dulu penjualannya. Kita menunggu informasi dan petunjuk lagi dari kementerian atau dinas," tutup Amat.
(mud/mud)
