Terkadang, tidak semua muslim bisa tarawih berjemaah di masjid atau musala. Mungkin ada di antara detikers yang hanya bisa tarawih seorang diri di rumah.
Dikutip detikHikmah, berikut ini tata cara salat tarawih sendiri di rumah. Mulai dari bacaan niat hingga nama-nama surahnya.
Seperti dalam buku Tuntunan Salat Sunnah Tarawih yang disusun Shabri Shaleh Anwar, disebutkan bahwa salat tarawih dapat dikerjakan dengan dua cara. Dua cara tersebut yaitu setiap 2 rakaat salam atau setiap 4 rakaat salam tanpa tasyahud awal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara Salat Tarawih Sendiri dengan 8 Rakaat dan Setiap 2 Rakaat Salam
- Membaca niat salat tarawih dalam hati
- Takbiratul ihram
- Membaca surah Al Fatihah
- Lanjutkan dengan membaca salah satu surah pendek Al-Qur'an
- Rukuk
- Itidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
- Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama
- Salam pada rakaat kedua
- Ulangi gerakan yang sama hingga 8 rakaat
- Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin setelah selesai salat tarawih
- Salat tarawih dapat dilanjutkan dengan salat witir sebanyak 3 rakaat. Salat ini boleh dikerjakan dengan 3 rakaat salam, atau dua rakaat salam dan 1 rakaat salam.
Niat Salat Tarawih Sendiri
Dalam buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Super Komplet karya Ibnu Watiniyah, disebutkan bahwa salat tarawih sendiri sama dengan salat tarawih berjemaah. Yang membedakan hanya niatnya seperti berikut ini.
Arab:
أُصَلَّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى
Latin:
Ushalli sunnatat tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala
Artinya:
Aku niat salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala.
Dikutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), lafal niat diharapkan membantu kemantapan seseorang dalam memasang niat ketika takbiratul ihram. Niat menjadi penting karena bagi Mazhab Syafi'i, salat tarawih tanpa niat yang memadai berdampak pada keabsahan salat tarawih itu sendiri.
Sedangkan lafal 'sunah tarawih' dapat diganti dengan 'salat malam bulan Ramadan' atau 'bagian dari salat tarawih'.
Surah yang Dibaca Saat Salat Tarawih
Dalam buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Super Komplet, Ibnu Watiniyah turut menyebut surah-surah yang dibaca saat salat tarawih. Pada malam pertama sampai pertengahan Ramadan, dapat membaca surah-surah berikut ini secara berurutan setelah membaca surah Al-Fatihah di rakaat pertama.
- Surah At-Takasur
- Surah al-Ashr
- Surah al-Humazah
- Surah al-Fil
- Surah Quraisy
- Surah al-Ma'un
- Surah al-Kautsar
- Surah al-Kafirun
- Surah an-Nashr
- Surah al-Lahab
Sementara itu, setiap rakaat kedua setelah membaca surah Al-Fatihah, dapat membaca surah Al-Ikhlas.
Lalu pada malam pertengahan sampai akhir Ramadan, setiap rakaat pertama setelah membaca surah Al-Fatihah dapat membaca surah Al-Qadr. Lalu, setiap rakaat kedua dapat membaca surah-surah berikut ini secara berurutan setelah membaca surah Al-Fatihah:
- Surah At-Takasur
- Surah al-Ashr
- Surah al-Humazah
- Surah al-Fil
- Surah Quraisy
- Surah al-Ma'un
- Surah al-Kautsar
- Surah al-Kafirun
- Surah an-Nashr
- Surah al-Lahab
detikHikmah belum menemukan hadis shahih yang secara khusus membahas mengenai surah-surah yang dibaca saat salat tarawih. Ahli hadis Imam Ahmad sebagaimana dinukil Ustaz Syaifurrahman El-Fati dalam buku Panduan Shalat Praktis & Lengkap pernah mengatakan, seorang imam salat tarawih sebaiknya membacakan surah pendek. Tujuannya, agar ibadah tidak memberatkan jemaah lainnya.
Pendapat soal Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA, Rasulullah SAW mengerjakan salat tarawih 8 rakaat dan melanjutkannya dengan witir 3 rakaat. Hadis itu menjadi perdebatan di kalangan ulama terkait kualitasnya.
Dalam buku Antologi PAI, Suhardi menjelaskan salat Tarawih dikerjakan 20 rakaat pada masa Khalifah Umar bin Khattab, dengan setiap dua rakaat salam dan diakhiri dengan salat witir.
Sementara itu, dalam buku Ensiklopedia Hadis Ibadah Shalat Sunnah dan Perkara Lain Mengenai Shalat karya Syamsul Rijal Hamid, disebutkan tidak ada batasan mengenai jumlah rakaat salat malam Ramadan. Dalil yang menguatkan mengenai pendapat itu adalah sabda Rasulullah SAW berikut ini:
"Siapa yang menjalankan qiyam Ramadan (salat pada malam Ramadan) karena beriman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka dosa-dosanya (yang kecil) yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari)
(sun/mud)