Sosok Sudarsono KH Pendiri PSS Sleman, Pernah Relakan Rumah Jadi Mes Pemain

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Kamis, 18 Des 2025 14:33 WIB
Suasana di rumah duka salah satu pendiri klub PSS Sleman, Sudarsono KH, Dusun Rogoyudan, Sinduadi, Mlati, Kamis (18/12/2025). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
Sleman -

Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola Kabupaten Sleman. Salah satu tokoh penting sekaligus pendiri klub PSS Sleman, Sudarsono KH, meninggal dunia pada Rabu (17/12) sore. Almarhum mengembuskan napas terakhir di usia 80 tahun.

Keponakan almarhum, Purwatno Widodo, membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, kondisi kesehatan Sudarsono memang menurun dalam beberapa bulan terakhir karena faktor usia dan penyakit diabetes yang dideritanya.

"Beliau gerah (sakit) diabetes. Usia beliau sudah 80 tahun. Kami mohon doa agar Pak Darsono diberikan ampunan oleh Allah SWT," ujar Widodo di rumah duka, Dusun Rogoyudan, Sinduadi, Mlati, Kamis (18/12/2025).

Di mata keluarga dan rekan sejawatnya, Sudarsono dikenal sebagai sosok yang memiliki dedikasi luar biasa terhadap sepakbola. Widodo mengenang pamannya sebagai pribadi yang memiliki semangat juang tinggi.

"Beliau ini punya semangat kalau punya target kerja harus, harus tercapai, semangat dia. Apapun rintangan dia telaten, telaten sekali. Termasuk dalam membina sepakbola," ungkapnya.

Pengorbanan tersebut bukan sekadar tenaga, melainkan juga harta benda. Purwatno menceritakan bahwa rumah kediaman almarhum pernah dijadikan markas atau mes bagi para pemain di masa-masa awal pembentukan tim.

Meski hidup sederhana Sudarsono tidak ragu mengeluarkan biaya pribadi untuk makan dan minum para pemain.

"Ya ini beliau ini berkorban semuanya. Rumahnya ini untuk untuk dan beliau tidak segan-segan mengeluarkan biaya-biaya untuk makan minum," katanya.

Sejarah berdirinya PSS Sleman tidak bisa dilepaskan dari peran Sudarsono. Sebelum PSS resmi berdiri pada tahun 1976, Sudarsono aktif di klub Sinar Oetara (SO), sebuah klub anggota PSM. Bersama beberapa rekannya, muncul gagasan untuk mendirikan perserikatan sepak bola khusus wilayah Sleman. Dalam proses perintisannya, Sudarsono bahu-membahu bersama tokoh-tokoh lain.

"Rumah ini adalah cikal bakal PSS berdiri," katanya.

Mewakili keluarga, Widodo menitipkan pesan kepada manajemen PSS Sleman, serta para suporter setia seperti BCS (Brigata Curva Sud) dan Slemania. Dia berharap sejarah panjang perjuangan para pendiri tidak dilupakan.

Secara khusus, keluarga berharap rumah kediaman Sudarsono dapat dikenang sebagai situs sejarah bagi PSS Sleman.

"Jangan melupakan cikal bakal PSS. Beliau adalah pejuang sepak bola sampai akhir hayatnya. Cita-cita beliau agar rumah ini dikenang oleh PSS, karena banyak saksi sejarah yang tahu bahwa dari rumah inilah cikal bakal PSS bermula," pungkasnya.

Adapun jenazah Sudarsono dimakamkan di Makam Rogoyudan tak jauh dari kediaman almarhum. Tampak ratusan pelayat ikut mengantarkan Sudarsono sampai ke tempat peristirahatan terakhir.



Simak Video "Video: Viral Rusa Berkeliaran di Jalanan Sleman, Bikin Kaget Pengendara"

(aku/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork