Penjelasan Kemlu RI soal Kedatangan Taliban ke Jakarta

Nasional

Penjelasan Kemlu RI soal Kedatangan Taliban ke Jakarta

Tim detikNews - detikJogja
Rabu, 26 Jul 2023 17:09 WIB
Representative of the Taliban political office Anas Haqqani attends the first-anniversary ceremony of the takeover of Kabul by the Taliban in Kabul, Afghanistan, August 15, 2022. REUTERS/Ali Khara
Foto ilustrasi: Perwakilan Taliban di acara perayaan ulang tahun pertama berkuasanya mereka, di Kabul, pada Agustus 2022 lalu. (REUTERS/ALI KHARA)
Jogja -

Kelompok yang tengah berkuasa di Afghanistan, Taliban, berkunjung ke Jakarta. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memberi penjelasan soal kedatangan Taliban itu.

Dilansir detikNews, kabar lawatan delegasi Taliban ke RI itu ramai diberitakan media internasional. Di antaranya AFP, Channel News Asia, dan Nikkei Asia. Kunjungan Taliban ke Tanah Air pada awal Juni itu disebut dalam kunjungan tidak resmi.

Hal ini dibenarkan Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah. Faizasyah menyebut delegasi Taliban ini sempat mengurus visa ke Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk bisa masuk ke Indonesia, mereka perlu visa kan, jadi kedatangan mereka diketahui," kata Faizasyah kepada detikcom, Rabu (26/7/2023).

Sebagai informasi, Taliban berkuasa di Afghanistan sejak Agustus 2021 setelah menggulingkan pemerintahan sebelumnya. Muncul spekulasi kedatangan Taliban ke Indonesia agar mendapat pengakuan pemerintah Indonesia. Apa kata Kemlu?

ADVERTISEMENT

Kemlu menyatakan kedatangan Taliban ke Indonesia untuk memastikan urusan internal mereka. Delegasi itu berkunjung ke Kedutaan Afghanistan di Jakarta.

"Mereka datang untuk urusan internal dengan perwakilan Afghanistan di Jakarta. Sifat kunjungan informal, dan tidak ada pertemuan apa pun dengan pihak pemerintah/Kemlu RI," kata Faizasyah.

Faizasyah mengaku tidak mengetahui pihak mana saja yang ditemui Taliban selama berkunjung ke Indonesia. Saat ditanya sikap Indonesia terhadap Taliban, dia menyatakan RI belum berubah sikap.

"Posisi Indonesia bisa dilihat dari pernyataan Ibu Menlu yang lalu, belum berubah," kata Faizasyah.

Sebagai informasi, pada Agustus 2021, Menlu Retno bertemu Taliban di Doha, Qatar. Mereka membahas hak-hak perempuan dan pencegahan Afghanistan menjadi sarang teroris.

Pada 2 September 2021, Menlu Retno menjelaskan Taliban harus membentuk pemerintahan yang inklusif dan tidak menggunakan Afghanistan untuk kegiatan terorisme. Menlu Retno juga mendesak Taliban menghormati hak-hak perempuan.

"Kami juga menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki vested interest di Afghanistan, satu-satunya keinginan di Indonesia adalah melihat Afghanistan yang damai, stabil, dan makmur," kata Retno dalam rapat bersama Komisi I DPR pada 2 September 2021.

Pada 18 Desember 2021, Retno juga bertemu perwakilan Taliban di Islamabad, Pakistan. Saat itu, mereka membahas pentingnya pemajuan pemberdayaan perempuan di Afghanistan dan kawasan.




(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads