Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Pilkada Kulon Progo 2024, Agung Setyawan dan Ambar Purwoko (Akbar), dinyatakan unggul berdasarkan dua versi hitung cepat yang didapat oleh tim pemenangan paslon tersebut. Meski begitu, Agung mengaku akan menunggu pengumuman final dari KPU.
Versi pertama merupakan hasil hitung cepat yang dilakukan oleh tim pemenangan Paslon Akbar. Dalam versi ini terkumpul 132,622 suara dari TPS di 69 kalurahan se Kulon Progo.
Hasil versi ini, Akbar merengkuh 42,7% atau setara dengan 56.575 suara. Kemudian Paslon nomor urut 2 Marija-Yusron Martofa (Maju) mendapat 12,0% atau 15.911 suara, dan Paslon nomor urut 3 Novida Kartika Hadhi-Rini Indriani (NKRI) memperoleh 37,5% atau 49.712 suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan versi kedua merujuk pada rekapitulasi per kapanewon. Dalam versi ini terkumpul 273.718 suara dari 754 TPS.
Hasil versi ini, paslon Akbar merengkuh 46,95% suara, menggungguli paslon nomor urut 2, Marija-Yusron Martofa (Maju) sebesar 12,38% dan pasangan Novida Kartika Hadhi-Rini Indriani (NKRI) 40,68%.
Hasil versi ini, paslon Akbar merengkuh 46,95% suara, menggungguli paslon nomor urut 2, Marija-Yusron Martofa (Maju) sebesar 12,38% & pasangan Novida Kartika Hadhi-Rini Indriani (NKRI) 40,68%.
"Kalau ini kita dapat suara paslon no 1, ada 119.715, sedangkan untuk paslon 2 sebanyak 31.500 suara dan paslon 3, 103.728 suara. Yang tidak sah cukup besar ada sekitar 16.700 dan Ini dari total (jumlah pemilih) sebanyak 345.540," ungkap Ketua Tim Pemenangan Paslon Akbar, Djuwardi, saat ditemui di Sekretariat Bersama (Sekber) Akbar, Pengasih, Kulon Progo, Rabu (27/11) malam.
Djuwardi mengatakan hasil ini di luar ekspektasi pihaknya. Karena sebelumnya pihaknya memprediksi hanya unggul tipis dari saingan terdekatnya, yakni Paslon nomor 3 NKRI.
"Hasil survei nya kami memang memprediksi selisih dengan nomor 3 itu 3 persen. Namun, alhamdulillah pada sore hari ini kita melihat rentang sekitar 6 persen," terangnya.
Djuwardi optimis hasil hitung cepat ini tak jauh berbeda dari rekapitulasi KPU Kulon Progo. Pihaknya juga akan melakukan rekapitulasi mandiri berdasarkan dokumen C1 yang kini sudah bisa diakses publik.
"Insyaallah, kami sudah minta temen-temen saksi untuk segera mengamankan C1 hasil. Ini segera malam ini kita kumpulkan untuk rekap ulang, dan ini modal kami apabila ada pihak-pihak yang tidak menerima hasil itu," ujarnya.
Sementara itu, calon bupati nomor urut 1, Agung Setyawan menyatakan masih menunggu hasil rekapitulasi resmi dari KPU. Kendati begitu, Agung meyakini jika hasil hitung cepat ini merupakan gambaran awal akan hasil yang sebenarnya kelak.
"Ya tentunya tidak bisa dipungkiri kami bangga, dan kami juga memahami ini sebuah mekanisme yang masih belum selesai sehingga kita tunggu saja pada putusan KPU tentang penetapan pemenang pilkada. Mengenai hitung cepat ini hanya mengindikasikan sebagai parameter terukur hitungan bahwasanya sudah dilakukan perhitungan oleh KPPS, melalui TPS dan nantinya sampai ke KPU, dan dilakukan oleh beberapa lembaga baik itu pemerintahan maupun non pemerintahan, sehingga saya melihat ini sesuatu kebenaran relatif karena belum ditetapkan," ujarnya.
Agung juga menyatakan jika pihaknya belum akan mengklaim kemenangan meski hasil hitung cepat ini menunjukkan jika pihaknya telah unggul.
"Saya tidak terbiasa dengan klaim. Saya hanya menuntaskan ikhtiar bahwa hitungan itu sudah ada rekam jejaknya sehingga itu jadi dasar penentuan keputusan," ucapnya.
detikJogja sempat mendapatkan data rekapan hitung cepat paslon nomor 03, Novida-Rini. Dalam data tersebut menunjukkan jika paslon yang diusung PDIP dan PKS ini memperoleh 52% suara, disusul Paslon 01 Akbar sebanyak 38% dan Paslon 02 Marija-Yusron Martofa sebanyak 10%.
Saat dimintai konfirmasi ke Ketua DPC PDIP Kulon Progo, Fajar Gegana, yang bersangkutan belum bersedia memberikan keterangan yang rinci. "Belum, masih mengurus internal dulu," ucapnya kepada wartawan sore tadi.
Sedangkan paslon nomor urut 02 belum merespons saat detikJogja berusaha meminta konfirmasi data rekapan. Cabup Marija telah dihubungi via WhatsApp tapi belum mendapatkan balasan.
Sementara itu Anggota KPU Kulon Progo Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM, Aris Zurkhasanah, menyatakan bahwa penghitungan suara Pilkada Kulon Progo 2024 belum keluar. Nantinya masih ada proses rekapitulasi dari tingkat kapanewon hingga kabupaten.
"Masih menunggu rekapitulasi berjenjang di kapanewon tanggal 29 November. Kemudian rekapitulasi di kabupaten rencananya tanggal 2 Desember," ujarnya.
(apu/apu)